Akhir Kisah Bisnis Online Bodong Telexfree

Telexfree bisa menjadi pelajaran bagi kita, bagaimana sebuah usaha yang dikemas sedemikian menarik, canggih, memiliki kantor, pengusahanya jelas, memiliki ratusan ribu member di seluruh dunia temasuk Indonesia, ternyata berbisnis bodong dengan menjalankan tipuan skema piramida (ponzi). Sejak tanggal 9 Mei 2014 pimpinan Telexfree, James M. Merrill dan Carlos N. Wanzeler sudah ditahan pihak keamanan Amerika Serikat dengan tuduhan penipuan dan tuntutan hukuman penjara bisa mencapai 20 tahun.

Artikel kami pada bulan February 2014 lalu sudah memperingatkan member Telexfree di Indonesia tentang informasi pelarangan Telexfree di Brazil karena dianggap beroperasi diluar ketentuan pemerintah setempat terkait komunikasi internet, VoIP (Voice over Internet Protocol). Sejumlah kritik tajam dari para member dan leader Telexfree kami terima, tetapi tak sedikit juga yang bersyukur mendapat peringatan lebih dini. Maklum waktu itu promosi para leader Telexfree masih gencar.

Menjelang pertengahan April 2014, Telexfree menyatakan diri bangkrut dan meminta perlindungan pemerintah melalui UU Kepailitan agar terhindar dari kewajiban membayar utang, termasuk kewajiban membayar bonus kepada leader-leadernya. Lagi-lagi sejumlah member dan leader Telexfree di Indonesia mengirimkan informasi menyesatkan bahwa Telexfree memenangkan gugatan di pengadilan dan akan beroperasi kembali. Tentu saja hal ini tidak benar karena disaat yang sama pemerintah Amerika Serikat tengah melakukan penyelidikan mendalam dan menyita aset-aset Telexfree. Telexfree secara resmi dinyatakan sebagai usaha terlarang.

Bagi-bagi bonus: Modus untuk memancing member-member baru.

FBI: Anda Korban? Silahkan Laporkan kepada Kami

Pemerintah Amerika Serikat mengambil langkah tegas terhadap setiap kasus penipuan investasi, termasuk Telexfree. Jaksa Massachusetts, Carmen Ortiz menyatakan, “Luasnya cakupan penipuan ini sangat mencengangkan. Patut diduga para pelaku telah menarik ratusan juta dollar dari kalangan pekerja di seluruh dunia.”

“Saya sangat bangga akan kerja keras para petugas kami. Menyelidiki aliran uang hasil kejahatan yang melintasi perbatasan negara Amerika dan perusahan-perusahaan kejahatan dibalik uang tersebut merupakan prioritas utama kami,” kata Bruce Foucaart, agen khusus dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS. “Meski (tipuan) skema piramida bukanlah hal yang baru, semoga kasus ini dapat menjadipelajaran untuk kita semua. Intinya, jika ada (tawaran usaha/investasi) yang terdengar sangat sayang untuk dilewatkan, mungkin memang sebaiknya dilewatkan saja.”

Pemerintah Amerika Serikat juga berusaha membantu para korban penipuan Telexfree. Saat ini FBI (Biro Investigasi Federal) telah membuat website khusus sebagai media bagi para korban Telexfree untuk melaporkan kerugian mereka akibat bisnis online bodong ini. Melalui wesbite tersebut, para korban Telexfree tinggal memasukkan data-data dan selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh para agen FBI.

Berkaca dari berbagai kasus penipuan yang dibongkar pemerintah AS sebelumnya, para korban akan mendapatkan penggantian dari aset penipu yang disita dan diuangkan. Besarnya penggantian dihitung secara proporsional.

Sekilas Telexfree

Menurut press release kejaksaan Massachusetts, Telexfree menawarkan bisnis sebagai penyedia jasa komunkiasi murah melalui internet. Selanjutnya para member mendaftar melalui website Telexfree. Dalam periode Januari 2012 sampai Maret 2014, Telexfree diduga telah memasarkan bisnis piramida-nya secara agresif dengan merekrut ribuan “promoter” (sebutan untuk member Telexfree). Mereka mendaftar sesuai paket yang dipilih untuk kemudian memposting iklan Telexfree secara online juga dan berharap mendapat bonus dari aktivitas tersebut.

Janji manis mungkin sebaiknya dilewatkan saja. Jangan tergoda.

Menurut pihak kejaksaan, kegiatan “memposting iklan” hanyalah modus untuk menarik lebih banyak member. Demikian juga penghasilan dari VoIP tidaklah sampai 1% dari pendapatan Telexfree. Lalu darimana penghasilan Telexfree? Lebih dari 99% penghasilan Telexfree berasal hanya dari setoran para member, yang selanjutnya dipakai untuk membayar bonus para member yang mendaftar sebelumnya. Telexfree hanya bisa membayar bonus jika ada pendaftar baru yang masuk. Telexfree murni tipuan ponzi alias skema piramida.

Telexfree bukanlah bisnis periklanan atau komunikasi internet, bukan pula investasi.

Masih Banyak Tipuan Serupa

Seiring berkembangnya dunia teknologi internet, penipuan skema piramida masih sangat marak dan datang-pergi. Saat ini pun masih banyak modus-modus bisnis online bodong yang gentayangan mengincar uang masyarakat (Baca: Daftar Bisnis Online Bodong (Money Game) dari Luar Negeri).

Kondisi ini diperparah dengan keberadaan orang-orang yang selalu memanfaatkan kesempatan untuk “mengambil posisi” dan segera menyambar saat bisnis online bodong baru muncul. Mereka tanpa rasa ragu ataupun kasihan segera mempromosikan bisnis tipuan tersebut di kalangan kenalan, sahabat, bahkan keluarganya sendiri. Ia sendiri sadar sedang menawarkan bisnis tipuan, tetapi terkadang uang memang membutakan mata hati orang.

Tidak ada jalan lain untuk menghindari penipuan: Gunakan nurani, jangan mudah terpengaruh apalagi bersifat serakah. Anda dapat juga menyelamatkan teman-teman dan keluarga Anda dengan membagikan artikel ini di media sosial Anda.