Sama dengan manusia, keuangan kita juga harus sehat. Nah, untuk mengukur kesehatan keuangan pribadi/keluarga, bisa dilakukan Financial Check Up. Apalagi bila Anda merasa sudah bekerja keras, seperti sudah kehabisan waktu mencari nafkah, tetapi ternyata hidup terasa pas-pasan.
Proses financial check up akan membantu Anda melihat sekilas cara pengelolaan keuangan. Check up financial tidaklah susah dan dapat dilakukan oleh semua orang. Caranya adalah dengan menghitung posisi keuangan Anda berdasarkan rasio atau standar yang berlaku umum.
Keuangan akan dianggap sehat bila masih sesuai atau mendekati standar rasio yang ditetapkan. Secara umum, ada 4 rasio yang dipergunakan untuk melakukan financial check up antara lain :
1. Rasio Hutang Konsumtif = (Total Hutang Konsumtif) : (Total Pendapatan Bulanan)
Berhutang mungkin tidak dapat dihindari. Tetapi yang paling penting adalah menghindari hutang konsumtif. Hutang jenis ini sering berupa cicilan kartu kredit atau cicilan online atau jenis cicilan lainnya yang muncul karena membeli barang-barang konsumtif, termasuk peralatan elektronik, pakaian, perabot rumah tangga dan sebagainya dengan cara berhutang.
Rasio hutang konsumtif membandingkan hutang konsumtif dengan pendapatan bulanan (meliputi seluruh penghasilan rutin atau rata-rata penghasilan yang diterima tiap bulan). Bila sesekali ada penghasilan atau bonus lain, itu tidak dihitung sebagai penghasilan bulanan.
Nah, standar untuk rasio ini adalah 0%. Artinya, jangan sampai Anda memiliki hutang untuk membeli barang konsumtif. Dalam prakteknya, biasanya hal ini susah diterapkan. Tetapi jika Anda disiplin dan mau menunda keinginan untuk berbelanja dengan kartu kredit atau berhutang, maka Anda sedang berusaha untuk menjaga kesehatan keuangan Anda.
Tipsnya: Usahakan membeli barang konsumtif dengan tunai, itupun bila sangat perlu saja. Jika tidak punya duit, tidak usah dibeli.
Lalu apa gunanya kartu kredit? Bagaimana memaksimalkan manfaatnya dalam perencanaan keuangan? Silahkan baca di: Memanfaatkan Kartu Kredit.
Jika Anda masih memiliki hutang di kategori ini, segera prioritaskan untuk dilunasi.
2. Rasio Cicilan = (Total Cicilan Bulanan) : (Total Pendapatan Tetap Bulanan) X 100%
Total cicilan bulanan dalam hal ini meliputi cicilan KPR, cicilan kendaraan (motor/mobil), cicilan apartemen, cicilan tanah dan cicilan lainnya. Standar rasio ini adalah maksimum 30%.
Bila rasio cicilan Anda lebih kecil dari 30% maka keuangan Anda tergolong sehat. Dengan demikian Anda bisa menggunakan uang Anda untuk tujuan lain seperti investasi agar aset bisa diperbanyak.
Tips: Sebaiknya belilah aset, yaitu harta yang bisa menghasilkan income. Misalnya rumah kos, atau rumah yang bisa Anda jadikan warung atau tempat kerja.
3. Rasio Dana Darurat = (Total Aset Likuid) : (Total Biaya Tetap Bulanan)
Yang dimaksud dengan aset likuid adalah aset yang bisa diuangkan dengan cepat bila diperlukan. Termasuk dalam hal ini adalah uang tunai, tabungan, cek, deposito, giro, dan reksa dana pasar uang.
Sementara total biaya tetap bulanan meliputi seluruh pengeluaran bulanan yang bersifat tetap misalnya biaya tagihan air listrik telepon, cicilan-cicilan rutin, biaya konsumsi, uang sekolah anak, biaya sewa, dan biaya tetap lainnya yang pasti rutin dibayarkan.
Rasio ini minimal 6 untuk lajang dan 12 untuk mereka yang telah berkeluarga.
Standar rasio dana darurat 6, artinya Anda memiliki aset likuid yang bisa membiayai hidup Anda selama 6 bulan. Bahkan dalam kondisi darurat dan Anda tidak berpenghasilan sekalipun (misalnya PHK, sakit dll), Anda masih bisa bertahan selama 6 bulan.
Dengan demikian, makin besar rasio ini makin baik. Bila sudah mencapai rasio minimal, sebaiknya selebihnya jangan hanya ditabung, tetapi diinvestasikan supaya aset Anda lebih bertumbuh.
4. Rasio Biaya Terhadap Pendapatan = (Total Biaya Tetap Bulanan : Total Pendapatan Tetap Bulanan)
Rasio ini dengan mudah menunjukkan gaya hidup bahkan model pengelolaan keuangan seseorang. Standar untuk rasio ini adalah dibawah 1. Artinya total biaya bulanan harus lebih kecil dari penghasilan rutin bulanan.
Jika rasionya sama dengan 1, artinya seluruh penghasilan Anda setiap bulan pasti habis untuk membiayai hidup Anda. Anda tidak bisa menabung lagi alias Anda hidup pas-pasan
Jika rasio ini lebih besar dari 1, maka kondisi keuangan sangatlah tidak sehat alias besar pasak daripada tiang. Pendapatan bulanan Anda tidak bisa menutupi biaya hidup.
5. Memiliki Investasi
Keuangan Anda sudah positip? Selamat !!
Pastikan minimal 20% penghasilan Anda disisihkan setiap bulan untuk investasi. Investasi dapat diartikan sebagai kumpulan aset yang memberi hasil lebih tinggi dari inflasi, serta ditujukan untuk mencapai tujuan investasi Anda.
Silahkan mencoba melakukan financial check up atas keuangan Anda.
Hasil Check Up Buruk?
Bila hasil check up tidak sesuai harapan, Anda mesti segera mengambil langkah-langkah ekstra. Kalau tidak, kehidupan Anda akan sama saja, atau bahkan lebih buruk dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena inflasi dan harga-harga tidak pernah akan kasihan kepada kehidupan Anda.
Pertimbangkan untuk melakukan beberapa pilihan ini:
- Segera melunasi hutang-hutang yang ada. Prioritaskan mulai dari hutang yang tingkat bunganya paling tinggi.
- Analisa kembali pengeluaran Anda. Disiplinkan untuk menghentikan kebiasaan belanja yang tidak penting. Baca: Tips Berhemat
- Selalu sisihkan lebih awal porsi untuk tabungan. Tingkatkan terus kebiasaan dan saldo menabung.
- Temukan sumber penghasilan baru. Mungkin Anda harus berganti pekerjaan ataukah membangun peluang bisnis sampingan.
- Pelajari berinvestasi yang legal dan resmi.
Ini hidup Anda. Anda yang menentukan.
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..