Sebelum memulai berinvestasi, perlu Anda ketahui bahwa tidak ada jalan mudah untuk sukses dan kaya. Apapun jenis usaha atau investasi, tetap diperlukan kerja keras dan pengetahuan memadai untuk menghasilkan sesuatu. Karenanya investasi hampir tidak ada kaitannya dengan faktor keberuntungan. Diluar tabungan bank, tidak ada jenis investasi yang menjamin hasil yang pasti serta tanpa resiko. Masing-masing pilihan investasi memiliki potensi laba (return) serta resiko yang berbeda.
Rumus: High return high risk berlaku umum di dunia investasi.
Karena itu, jangan muda tergoda dengan tawaran investasi yang sepertinya tidak beresiko serta menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu yang singkat. Waspadalah terhadap aneka penipuan investasi dan bisnis. Sebelum berinvestasi, diperlukan niat untuk belajar dan memahami benar pilihan investasi, kelebihan,kekurangan dan resikonya.
Seberapa besar resiko yang bisa Anda jalani?
Semua investasi ada resikonya. Jika anda orang yang tidak mau mengambil resiko, tentu Anda juga tidak bisa berharap banyak dari investasi Anda. Pilihan investasi yang tepat bisa berupa tabungan atau obligasi perpendapatan tetap atau obligasi pemerintah (ORI). Bila Anda tipe moderat, alias sedikit berani mengambil resiko, Anda bisa mencampur pilihan investasi misalnya 50% di obligasi, 30% saham, dan 20% dalam usaha lain. Atau jika Anda mengimpikan hasil yang besar dan siap mengambil resiko besar pula? Pilihan berbisnis saham bisa menjadi jalan Anda dalam berinvestasi.
Tentu, ada banyak instrument investasi yang bisa Anda padukan, sesuai dengan karakter Anda.
Nasihat bijak lainnya adalah, diversifikasikan investasi Anda! Jangan menumpuk investasi Anda dalam satu jenis saja. Dengan membaginya ke dalam berbagai jenis investasi yang berbeda, Anda telah memperkecil resiko. Tidak semua investasi berjalan mulus bukan? Jika salah satunya gagal, Anda masih memiliki harapan di investasi lainnya.
Tentukan Tujuan Investasi Anda
Berinvestasi tentulah ada tujuannya. Dengan menetapkan tujuan, Anda dapat lebih fokus mengambil langkah-langkah menuju tujuan Anda. Misalnya, saya ingin pensiun dengan tabungan sekitar Rp 1 Milliar. Atau 5 tahun mendatang, saya ingin berlibur keliling Eropa. Keperluan dananya sekitar Rp150 juta. Misalnya juga: Saya ingin anak saya yang saat ini berusia 5 tahun, masuk program S2 UI pada usia 25 tahun. Dengan memperhitungkan inflasi, Anda dapat menghitung kebutuhan biaya pendidikan anak Anda dan mempersiapkannya sejak awal, dll. Dengan rencana-rencana seperti ini Anda dapat mulai menghitung dan memilih metode investasi yang dapat Anda lakukan.
Tentu dalam menetapkan tujuan investasi, resiko, dan pilihan investasi, Anda dapat juga menggunakan jasa penasehat keuangan yang kini semakin banyak. Perluas wawasan dengan membaca informasi di surat kabar atau internet; serta berdiskusi dengan orang yang yang memiliki pengalaman atau pengetahuan berinvestasi.
Akan tetapi, sangat disarankan untuk tetap mengedepankan logika dan waspada terhadap godaan aneka penipuan.
Selain itu, jangan pernah melakukan investasi tanpa meluangkan waktu untuk mengawas investasi Anda. Anda sebagai pemilik modal harus memegang kendali penuh.

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..