Perencanaan Keuangan

perencanaan_keuangan

Uang merupakan salah satu alat untuk membantu mencapai hidup yang lebih sejahtera. Namun, bila tak dikelola dengan baik, uang takkan membantu memperbaiki hidup kita. Karena itu diperlukan sikap yang bijak dan benar dalam memperoleh, merencanakan pengelolaan keuangan untuk mendapatkan dan memaksimalkan uang membiayai kehidupan dimasa mendatang. Dengan perencanaan keuangan yang baik akan membantu Anda menjadi pribadi dan keluarga yang sejahtera, mewujudkan tujuan-tujuan hidup dimasa mendatang, tanpa membebani pihak lain.

Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dalam merencanakan keuangan?

Perencanaan keuangan yang baik ditandai dengan ketaatan pada prinsip-prinsip dasar dalam mengelola keuangan antara lain:

  1. Sediakan dana darurat di tabungan. Dana darurat adalah dana yang cukup membiayai kehidupan sehari-hari Anda (dan keluarga) jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti PHK, sakit dalam jangka waktu lama, kecelakaan dan sebagainya. Biasanya disarankan untuk menyediakan dana darurat minimal sebesar 6 kali biaya hidup bulanan Anda. Dana darurat bukanlah investasi. Karena itu jangan menganggap bahwa menabung merupakan investasi. Sebab bunga tabungan sangatlah kecil, jauh lebih kecil dari inflasi.
  2. Hindari berhutang konsumtif dan segera lunasi jika ada. Hindari membeli barang yang tidak diperlukan atau berbelanja dengan kartu kredit. Jika harus berbelanja, gunakan uang yang ada (kartu debit). Jika harus berhutang, usahakan hutang Anda adalah untuk membeli aset produktif seperti properti (KPR), karena nilai aset ini umumnya selalu meningkat dan malah bisa menghasilkan uang, misalnya dengan disewakan atau digunakan untuk tempat usaha. Lunasi kartu hutang kredit sesegera mungkin sebelum menguras keuangan Anda. Baca info lebih lanjut tentang kartu kredit.
  3. Milikilah asuransi. Asuransi merupakan penjamin bahwa Anda tidak perlu mengeluarkan uang atau menjual aset Anda jika terjadi sesuatu seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal. Setidaknya milikilah asuransi kesehatan dasar seperti BPJS. Jika penghasilan memungkinkan, Anda bisa menambah perlindungan dengan membeli polis asuransi tambahan di luar BPJS untuk memaksimalkan perlindungan Anda. Jangan lupa pahami dan bedakan dengan baik bahwa berasuransi tidaklah selalu sama dengan berinvestasi. Baca info asuransi lebih lanjut.
  4. Bangun Aset. Seberapapun penghasilan, usahakan untuk membangun aset. Aset yaitu harta yang bisa menghasilkan sumber penghasilan. Membangun aset bisa dimulai dengan membangun bisnis atau investasi kecil-kecilan secara disiplin, dengan tujuan jangka panjang untuk menambah kesejahteraan. Sisihkan minimal 15% penghasilan untuk diinvestasikan, diluar tabungan dan asuransi. Investasi yang baik haruslah legal dan mampu memberi hasil lebih tinggi dari laju inflasi. Lalu investasi apa yang paling cocok untuk Anda? Silahkan baca: Belajar Berinvestasi.
  5. Sedekah dan Kegiatan Sosial. Banyak kepercayaan seputar pengelolaan harta dan kedermawanan hati. Anda tidak perlu menjadi kaya untuk bisa berdonasi. Sebaliknya, donasi dan kegiatan sosial dipercaya malah mendatangkan lebih banyak rejeki. Orang-orang kaya di dunia memiliki tradisi sebagai filantropis (dermawan). Mereka percaya bahwa memberi sumbangan merupakan salah satu cara berinvestasi yang baik.

Setelah melakukan semua hal di atas, jangan lupa untuk memberi penghargan kepada diri Anda sendiri dan keluarga dengan cara rekreasi dan hiburan yang sehat. Akan tetapi pastikan, jangan habiskan dana untuk rekreasi sebelum menyisihkannya untuk hal-hal di atas.

Selain itu, jangan lupa untuk mengecek keuangan Anda secara berkala, apakah masih sehat atau tidak (baca: Cara mengecek kesehatan keuangan).

(Credit pic: Kidshealth.org)

Trackbacks

  1. […] perencanaan keuangan seringkali orang ingin mendapatkan hasil cepat dan lupa memperhatikan bahwa apa yang Anda lakukan […]