Wahyu Cahyadi adalah pribadi yang tidak pernah menyerah dengan keadaan. Meski ia adalah penyandang tuna rungu, lelaki kelahiran Ruteng (Nusa Tenggara Timur) ini telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Salah satunya karena ia sukses berwirausaha menjadi pemandu wisata bagi para orang asing, terutama sesamanya penyandang tuna rungu.
Wahyu menempuh sekolah dasar untuk tuna rungu di Ruteng. Setelah itu keluarganya pindah ke Bali dimana mereka menetap. Wahyu menammatkan pendidikan menengahnya juga di sekolah tuna rungu. Tidak berhenti di situ, ia selanjutnya mengambil jurusan komputer di salah satu universitas di Denpasar. Kali ini ia menjalani perkuliahan di kampus normal. Kesulitan komunikasi dengan dosen atau mahasiswa lainnya diatasi dengan bahasa isyarat dan membaca gerakan bibir.
Ketertarikannya menjadi pemandu wisata berawal dari kunjungan sejumlah turis ke sekolahnya di Jimbaran. Tentu saja, para tamu asing tersebut sulit berkomunikasi dengan para siswa. Ketika salah seorang dari mereka bertanya kepada Wahyu, “Adakah kamu kenal pemandu wisata dan supir tuna rungu di sini (Bali)?” saat itulah Wahyu mengambil sebuah keputusan besar dalam dirinya: Ia akan berwirausaha sebagai supir sekaligus pemandu wisata tuna rungu di Bali.
Langkah awal yang dimulainya di tahun 2009 tentu saja tidak mudah. Ia memutuskan untuk memperdalam ilmu tentang bahasa isyarat internasional di Australia. Masalah selanjutnya adalah ternyata bahasa isyarat antar negara juga sangat berbeda. Bahkan di satu negara sekalipun, bahasa isyarat antar daerah pun tidaklah sama. Wahyu pun harus belajar keras untuk mencapai cita-citanya.
Perlahan tamu-tamunya pun berdatangan. Kebanyakan kliennya adalah para turis tuna rungu dari Australia, Italia, Spanyol, Jerman, Swiss, Sweden, Perancis, Norwedia, Malaysia, Irlandia, Singapura, China, Kanada, dan Korea Selatan. Namanya pun menjadi terkenal bahkan direview di berbagai media asing. Tentu saja, sebagai seorang wirausaha mandiri, ia menikmati manfaat ekonomi dari keahliannya.
Belakangan ia menggunakan media internet sebagai alat promosi dan komunikasi dengan para kliennya. Seorang rekannya membantu memperbaiki tampilan dan konten website yang diberinya nama: Balideafguide.com. Di dalam website tersebut, Wahyu memperkenalkan diri, sekaligus wisata Bali dengan sangat profesional. Tentu saja dengan bahasa isyarat.
Semoga menginspirasi kita untuk tidak menyerah dengan segala keterbatasan yang ada sekalipun. Wahyu bisa, apalagi Anda.
Artikel Terkait Lainnya:
- Kemampuan Bahasa Inggris Mempengaruhi Isi Kantong,
- 10 Pertanyaan untuk Membantu Menemukan Usaha yang Tepat,
- Yuk, Initip Strategi Investasi Artis: Giring NIDJI,
- Sales, Profesi yang Mudah Diperoleh, dengan Pendapatan Selangit
nice posting.
good,
visit me berita wisata unik di minangkabau Sumatra Barat