Penetrasi komputer dan internet yang tinggi di Indonesia telah menghadapkan masyarakat pada banyaknya peluang bisnis online (sering diistilahkan: BO). Tak hanya sekedar menjadi peluang usaha jualan alias toko online, tidak sedikit pula tawaran bisnis dalam bentuk MLM atau network marketing yang mentarget masyarakat Indonesia yang memang sedang lagi berbunga-bunga dengan peningkatan ekonomi dan keuangan masyarakatnya.
Nah, terkait BO dalam bentuk mlm online ternyata masih menyisakan banyak masalah yang meresahkan kalangan masyarakat. Akibatnya, bisnis mlm yang asli alias mlm sungguhan menjadi kecipratan citra negatif mlm online gadungan. Beberapa penyebabnya antara lain sebagai berikut:
1. Modusnya Menarik: Bisnis Online Bodong, Ngakunya Bonafid
Mlm online yang paling banyak meresahkan saat ini adalah tawaran money game yang dikemas sedemikian dengan kedok bisnis yang sangat menarik, padahal tak lebih dari pepesan kosong alias bualan para agen semata. Mereka sama sekali tidak memiliki bisnis, tetapi berusaha memikat dengan tampilan website atau presentasi yang bonafid bahkan mewah.
Mereka biasanya menyamar dengan modus periklanan online (advertising), online marketing, video marketing, dan aneka bisnis online yang bisa disebut. Presentasinya pun menarik, termasuk video-video yang beredar di internet.
Para member yang kalap segera bergabung di sebuah BO, biasanya tidak mensurvey atau mempelajari lebih dalam suatu tawaran BO. Pokoknya gabung dulu, masalah belakangan. Nah, berbekal ilmu yang hanya sedikit, serta info yang hanya katanya-katanya, para agen awal ini bergerilya mencari downline. Karena masih baru, biasanya para downline juga cepat tertarik apalagi kalau diiming-imingi bahwa bisnisnya akan berkembang pesat, harus segera bergabung untuk ambil posisi, dan seterusnya.
Baca juga: Penipuan Money Game ala Bisnis Online
Komisi atau bonus memang cair di awal-awal. Mereka pun semakin semangat, akal budi semakin tertutup nafsu. Tidak peduli teman atau kerabat ditarik-tarik. Walau kadang-kadang mereka sudah mendapat nasehat atau masukan tentang bahaya dari BO tersebut, nafsu biasanya lebih kuat merasuk dibanding logika. Namun karena tidak ada bisnis riil yang dijalankan, lama-lama usaha gadungan ini gulung tikar.
Dapat ditebak bahwa member yang masuk belakangan akan selalu menjadi korban, saat money game bisnis katanya-katanya ini mencapai titik jenuh, yaitu saat tidak ada lagi member yang bergabung. Mau menarik uang pun biasanya sulit karena kantor bisnisnya tidak diketahui. Para member hanya mengetahi upline, yang kini sudah kenyang dan tidak mau bertanggung-jawab.
Singkat kata, mereka sebetulnya bukan BISNIS, sehingga tidak pantas disebut Bisnis Online alias BO. Di barisan ini ada banyak contoh seperti JSSTripler, QBule, Unetenet, IndexGb, profitclicking, U-invest, visitmoney.net, dan masih ada banyak lagi akan bermunculan. Penutupan bisnis online Telexfree oleh pemerintah AS bisa menjadi pelajaran bagi kita.
2. Bisnis Online, Produk Canggih di Pedesaan
Kalau yang ini, barangkali beneran bisnis online yang baik. Akan tetapi, produknya kelewat canggih untuk ditawarkan ke desa-desa atau masyarakat menengah ke bawah. Tetapi para agen biasanya sangat bersemangat, yang penting orang bergabung dulu. Kenapa penting? Supaya bonus upline bisa cair, dari setoran member-member baru tersebut. Lha, money game-nya terang-terangan banget kan?
Artikel terkait: Penipuan Modus MLM/Network Marketing Online
Nah, soal produk, mereka menjual produk-produk virtual yaitu produk yang hanya bisa digunakan di dunia online seperti video marketing, blog marketing, auto responder, dan sebagainya. Produk-produk tersebut dikemas seolah penting banget sehingga bakal laku keras. Akan tetapi nyatanya, dalam dunia yang sebenarnya, produk-produk virtual tersebut tidaklah banyak dipakai orang. Toh, banyak versi gratis yang sudah lebih dulu ada. Akibatnya, produk tadi jadi gak penting banget.
Tetapi supaya dapat bonus, member tetap harus kencang berpromo untuk menjerat korban-korban berikutnya. Tak peduli sampai mereka yang tidak paham internet pun ditawari. Mereka yang sedikit gaptek, tentunya kemudian tidak bisa menjalankan bisnis ini dengan baik. Mereka tidak bisa menerangkan apalagi mendemokan produk. Lalu bisnis pun tidak jalan serta bonus tak kunjung tiba. Gambaran bonus dan hadiah mobil-mobil keren kian memudar, bahkan ada yang kemudian merasa tertipu promosi dari leader atau uplinenya.
3. Bisnis Online Beneran, Member Error
Tidak sedikit pula bisnis online yang mencoba untuk berjalan sesuai aturan yang ada. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, penggunaan sistim online dengan komputer justru mengundang potensi kejahahatan dan penipuan para leader dan member kepada member lainnya.
Contohnya saja, soal akses ke account. Sebagai member suatu bisnis online, setiap member (agen, reseller, representative, atau istilah lainnya) seharusnya diberi hak untuk mengakses back office (akun) sendiri di internet. Di situ mereka bisa memeriksa sendiri perkembangan bisnis atau bonus yang diperoleh.
Baca selengkapnya: Model-model Bisnis Online yang Patut Diwaspadai
Dalam kenyataannya, akses ini biasa dikunci oleh para upline atau leader. Akibatnya para member tidak bisa memperoleh info yang sebenarnya. Demikian juga dengan sistim bisnis dimodifikasi sehingga semakin menguntungkan upline saja. Data-data harga yang biasanya tersedia online, tidak dibuka ke member. Bonus pun dipermainkan, kadang dipotong atau bahkan tidak dibayarkan sama sekali ke member.
Bisnis ini pun gencar ditawarkan ke desa-desa dimana tidak banyak yang paham internet apalagi transaksi kartu kredit. Transaksi pun tidaklah online lagi. Upline mengumpulkan duit, lalu mentransaksikannya sendiri atas nama member. Kadang ditransaksikan, ada yang ditunda-tunda, bahkan ada juga yang tidak ditransaksikan sama sekali, malah dutnya dibawa kabur.
Inilah sebagian kecil noda-noda bisnis online yang ada di Indonesia saat ini. Namanya saja online, tetapi dalam praktekknya tidaklah online.
Regulasi Belum Jelas
Parahnya, induk perusahaan biasanya tidaklah tegas menindak member-membernya yang nakal. Perusahaan seolah lepas tangan dan tidak bertanggung-jawab, sehingga citranya sendiri pun semakin hancur. Karenanya, masyarakat sangat diharapkan untuk waspada dan teliti sebelum memilih suatu tawaran bisnis online. Karena yang ada saat ini, jauh lebih banyak yang berpotensi penipuan dibandingkan bisnis online yang benar.
Dari sisi pemerintah, belum banyak yang bisa diharapkan. Regulasi belum efektif mengatur ketentuan atau indikasi money game. Suatu langkah maju telah ditunjukkan kementerian perdagangan yang sudah menetapkan bahwa skema piramida atau ponzi merupakan bisnis terlarang. Dilain pihak penyelesaian kasus-kasus investasi bodong tidak jelas. Nasib para korban selalu berujung pada tebalnya dinding penegak hukum yang sering tidak memberi alasan apalagi kepastian hukum (Baca juga: Penyelesaian Bodong Investasi Bodong).
Karenanya tidaklah heran jika Indonesia masih menjadi pasar empuk para mafia bisnis bodong. Mereka mengeruk dana masyarakat lalu dalam jangka waktu singkat usaha mereka tidak berjalan lagi, masyarakat pun ditinggal kabur. Parahnya, bisnis serupa selalu tumbuh dan berganti nama dengan modus yang sama. Berhati-hatilah saat menghadapi tawaran bisnis investasi yang sangat menarik.
Semoga bisnis Anda berjalan dengan profesional dan tidak termasuk dalam kategori di atas.
Baca juga: Ciri Bisnis MLM Terbaik
Kita mesti hati-hati memilih bisnis online ya
soalnya internet itu ladang yang paling subur untuk segala bisnis