Penipuan money game modus ponzi (terkadang dicampur dengan istilah: skema piramida – pyramid scheme) boleh dikata merupakan model penipuan yang langgeng sepanjang masa, dan semakin marak sampai saat ini. Penipuan ini muncul dalam berbagai modus, baik tradisional maupun canggih dan setiap hari meneraik korban dari rakyat jelata sampai para selebriti, politisi dan kalangan terdidik sekalipun. Kunci sukses penipuan ponzi ini terletak pada diri para korbannya sendiri yaitu keserakahan untuk memperoleh materi dengan mudah dan cepat.
Nama “ponzi” diambil dari penggagas tipuan ini yaitu Carlo Pietro Giovanni Guglielmo Tebaldo Ponzi asal Italia yang hidup tahun 1882 –1949. Ia kemudian pindah ke Amerika dan dikenal sebagai Charles Ponzi. Dimasa itu, Ponzi menjanjikan keuntungan bagi para investornya sebesar 50% dalam 45 hari dan 100% dalam 90 hari. Masyarakat pun berbondong-bondong menyetor uangnya. Ponzi membayar nasabahnya dari uang para investor yang bergabung belakangan. Demikian seterusnya berlangsung selama setahun sampai skema penipuan ini tumbang. Skema ponzi pertama ini berhasil merugikan investornya sebesar Rp200 milyar. Suatu angka yang sangat besar di tahun 1920 itu.
Keruntuhan skema penipuan ponzi adalah hal yang pasti karena uang yang terkumpul hanya berputar di tempat, tidak diinvestasikan untuk menghasilkan laba. Ketika para member semakin susah merekrut investor baru, sementara tagihan makin membengkak, para pelaku ponzi biasanya sudah kabur dengan membawa aset besar yang telah dikumpulkan. Pemenangnya selalu perusahaan/pihak yang membuat bisnis ponzi, dan yang kalah selalu pihak masyarakat apalagi yang bergabung belakangan.
Ponzi Modern Kini
Penipuan Ponzi tidak berhenti di tahun 1920. Sebaliknya tipuan ini makin merebak dan berevolusi dalam berbagai modus sesuai perkembangan bisnis dan teknologi. Modusnya tetap sama yaitu menjanjikan keuntungan yang tinggi, dengan mudah, dalam waktu singkat.
Ponzi pun bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk yang paling sederhana sampai yang modern, antara lain:
- Bisnis pepesan kosong versi tradisional. Skema ponzi ini dijalankan dengan mengajak orang lain berkongsi atau menjadi investor untuk suatu jenis usaha yang sebetulnya tidak pernah ada. Biasanya pelaku membuat surat-surat perizinan yang palsu, atau pura-pura membangun koperasi/badan usaha, atau menyewa kantor supaya terlihat bonafid demi memancing investor calon korban.
- Bisnis pepesan kosong versi modern. Tipuan ponzi ini mulai menggunakan teknologi seperti internet untuk menawarkan “bisnis” yang sebetulnya tidak pernah ada. Karena muncul secara online, para opportunis bisnis ini menyebutnya sebagai bisnis online (BO) walau jebakan ini sama sekali tidak layak disebut bisnis. Tampilan website dan presentasi para membernya demikian memikat, terkadang diadakan dalam pesta yang mewah. Mereka pun tak segan memancing lebih banyak korban dengan membagi-bagikan bonus dan hadiah kepada segelintir investor awal. Bisa ditebak, investor belakangan hanya menggigit jari.
- Ponzi dalam balutan MLM. Kebanyakan orang berpendapat bahwa ponzi merupakan money game yang tidak melibatkan jual beli barang. Jadi kalau ada jual beli barang, itu bukan ponzi. Tentu saja pendapat ini salah karena bagaimana pun target skema ponzi adalah bagaimana merekrut dan menarik uang masyarakat. Meski bisnis MLM merupakan bisnis yang legal dan baik, ada banyak modus MLM yang populer digunakan untuk penipuan ponzi saat ini seperti:
- Menjual barang sampah, alias barang tidak berguna. Masyarakat tidak peduli dengan barang yang ditawarkan tetapi lebih kepada janji-janji bonus, yang ujung-ujungnya diperoleh dari dana masyarakat yang dikumpulkan lewat uang pendaftaran.
- Menjual barang mahal. Modus ini sangat populer dan marak saat ini. Mereka menarik dana masyarakat melalui barang-barang yang dijual jauh lebih mahal dari seharusnya atau dibandingkan produk sejenis di pasaran. Termasuk dalam hal ini adalam MLM modus alat kesehatan, emas, obat tradisional – kecantikan, dan sebagainya.
- Menawarkan barang-barang virtual yang tidak terlalu bermanfaat atau menawarkan replika website semata untuk menjaring korban lainya. Tidak sedikit juga ponzi modus MLM yang menjaring korban dengan menawarkan produk-produk virtual yang sebetulnya banyak tersedia gratis tetapi kemudian dikemas sedemikian sehingga terkesan penting banget, bakal laku sekali…dst, sehingga orang berbondong-bondong bergabung. Padahal dalam kenyataannya, kebanyakan mereka hanya berbicara tenang bagaimana merekrut lebih banyak member (menarik uang lebih banyak) dibanding membicarakan manfaat produknya.
- Tawaran investasi saham, forex, properti, dan berbagai usaha lainnya, baik offline maupun online, tanpa disertai izin resmi dari instansi pemerintah terkait.
Baca juga: Aneka Modus Bisnis Online yang Harus Diwaspadai
Ponzi Merupakan Praktek Bisnis Ilegal dan Terlarang.
Sejumlah negara secara tegas menolak kegiatan bisnis berbasis ponzi. Amerika Serikat secara tegas dan rutin memberantas praktek-praktek ini. Satgas dari SEC (Securities and Exchange Commission) melaporkan setidaknya 15 kasus ponzi diberantas di tahun 2011, lalu 13 di tahun 2012 serta 7 kasus di tahun 2013.
Di Indonesia sendiri, praktek ponzi dalam dunia jual beli resmi dinyatakan dilarang melalui Undang-undang No.7/2014 tentang Perdagangan. Hanya saja dalam UU tersebut, skema ponzi diistilahkan dengan skema piramida, keduanya memang sering digunakan secara bergantian di masyarakat. UU Perdagangan secara jelas melarang praktek ponzi dalam distribusi atau penjualan barang antara lain sebagai berikut:
Penjelasan pasal 9 tersebut adalah:
Ancaman hukuman bagi mereka yang menjalankan bisnis tipuan modus skema ponzi/piramida:
Meski terkesan kurang antisipatif terhadap kemajuan aneka modus ponzi sebagaimana dijelaskan di atas, kehadiran UU Perdagangan ini semoga menjadi langkah awal untuk menghindarkan masyarakat dari berbagai modus penipuan yang saat ini sangat sporadis dalam aneka bentuk dan modus.
Artikel Terkait lainnya: Hindari Penipuan dengan Berinvestasi Legal
Ponzi scheme memang susah dilihatnya. Karena hal ini baru terkuak atau menjadi penipuan saat schemenya itu sendiri menjadi collapse dan member/ investor merasa dirugikan. Selama hal ini tidak terjadi pasti ada saja yang mengatakan hal tersebut bukan ponzi.
Contoh paling kongrkrit yang ada adalah Ponzi terbesar di Amerika serikat, yang dibuat oleh bernard madoff, dimana ponzi yang dia buat dimulai dari tahun 1972 hingga 2008 dimana dia ditangkap. Dimana untuk bergabung kedalam ponzi ini anda memerlukan tidak kurang dari jutaan dolar amerika pada akhir hidupnya.
Jangan salah, bernard madoff ini adalah salah satu tokoh ternama di wall street, bahkan pernah menjabat sebagai chairman/ ketua non eksekutif NASDAQ, pasar saham Amerika, ekivalen dengan BEI di Indonesia. (seperti pernah dijelaskan pada artikel sebelumnya pada blog ini juga).
Kemana saja SEC selama 30 tahun lebih?
Bayangkan, bahkan ketua NASDAQ yang kredibilitasnya seharusnya tidak diragukan saja adalah seorang ponzi schemer, bagaimana di negara kita?
Untuk menyikapinya, ada 2 cara, yaitu:
1. Hindari sama sekali:
Benar-benar berusaha atau berinvestasi di bisnis riil, dimana juga sekaligus kehalalannya tidak diragukan. Apapun dalilnya, ingat! Perbedaan antara bank syariah dengan non syariah adalah bagaimana bank tersebut mengelola dana nasabahnya, dimana bank syariah tidak boleh memutar uang umat pada usaha non-riil, sedangkan bank-bank lainnya, rata-rata memiliki portfolio 70% bisnis riil (dalam bentuk pinjaman usaha) dan 30% pada bidang non-riil/ pasar saham dan derivatifnya.
Kembali lagi, apapun yang kita lakukan tetap ada resikonya, seperti yang sudah dijelaskan di artikel diatas dimana bahkan ponzi scheme memiliki jenis “pepesan kosong versi tradisional”, oleh karenanya Anda juga harus cerdik dalam berinvestasi di bidang riil. Cara paling gampang adalah jangan ikut bergabung dengan bisnis yang menghimpun dana dari banyak sumber dan berbentuk membersip, jika bisa carilah bisnis yang dapat dibiayai 100% oleh Anda tanpa ada pihak2 tambahan.
2. Ikuti dengan Constrain:
Cara kedua adalah dengan YOLO dan mengikuti model bisnis ini dengan cara hit and run. Tentu saja, sikap ini diragukan kehalalannya jika tidak haram sama sekali, namun saya dapat berdalih juga demikian dengan semua bisnis non-riil yang ada.
Pendapat saya adalah, selama Anda tidak secara proaktif mengajak orang dan hanya mengambil keuntungan dari bunga yang ditawarkan Anda meminimalisir akumulasi dosa yang terjadi.
Yang dimaksud dengan hit and run adalah tahu saat dimana harus mencabut dana, bahkan dapat juga dilakukan BEP terlebih dahulu dengan uang yang diputar adalah hasil bunganya saja, dengan begitu, saat collapse anda tidak rugi 1 rupiahpun. Menggunakan prinsip short term dan jangan tergoda atau serakah.
Begitulah pendapat saya, just my2cent
Om admin tolong analisa MLM asal indonesia donk http://www.moment2u.com, saya mau tau apakan bodong atau tidak. Saya salah satu pengguna produknya dan hasilnya sangat bagus di badan saya. Dan saya tertarik dg bisnisnya, tapi saya mau tau dl bisnisnya bodong atau tidak. Terimakasih om admin…salam sukses
iya nihhh tlong dong admin…..tlong bantu cari tau bisnis online yg namanya KomisiVirtual.com dan juga sejenisnya itu,,pkoknya yg ada virtualnya…kira kira baik gak yaa,,,,mksudku mending kah enggak dibanding bisnis bisnis diatas yg admin bahas td. soalnya tu bisnis kedengaran bagus & lumayan menggiurkan.tlong dibantu ya adminn,terima kasih
Memangnya itu bisnis?