Anak-anak ini Sukses Berbisnis di Usia Dini

Startup_kids_indonesia_Boleh saja kita mendandani anak dengan baju meniru aneka profesi. Atau mengajak mereka mengenal berbagai pekerjaan. Akan tetapi bagaimana bila mereka ternyata ingin menjadi boss, bukan anak buah? Setidaknya anak-anak ini membuktikan bahwa menggapai impian tidak harus menunggu usia remaja. Inilah beberapa anak yang sukses memulai bisnisnya sendiri.

ally-mollo-12-custard-n-jelly_angelsAlly Mollo, 12 – Custard N Jelly

Si gadis kecil, Ally mempercayai bahwa kakeknya adalah sang malaikat pelindungnya. Ia percaya bahwa setiap anak pastinya menginginkan malaikat pelindung juga. Karenanya Ally ingn menyediakan malaikat bagi anak-anak. Saat Ally berusia 8 tahun, ia menciptakan ide Guardian Angel Rainbow Division (G.A.R.D.), yaitu boneka-boneka ciptaannya yang ia namai sekumpulan “pasukan malaikat.” Ia mengatakan bahwa pasukan unik tersebut merupakan boneka buatan tangan yang dibuat dengan bakat, keahlian khusus dengan sentuhan emosional yang kuat untuk membantu tiap boneka tersebut “mengembangkan sayapnya.” Uniknya, setiap boneka memiliki kode unik yang memungkinkan pembelinya sekaligus menyumbang ke badan amal yang diinginkannya.

sarkis-johnson-13-liquid-chicken

Sarkis Johnson, 13 – Liquid Chicken

Suatu hari saat Sarkis baru belajar berjalan, ia diletakkan ke atas skateboard. Pengalaman unik ini sepertinya membekas. Belakangan ia jatuh cinta pada skateboard; tepatnya pakaian pemain skateboard. Pada usia 13 tahun, ia mulai menjajakan pakaian pemain skateboard dengan merk Liquid Chicken, dari kamarnya melalui website kidpreneurs.org.

Asya Gonzalez, 16 – Stinky Feet Gurlzasya-gonzalez-16-stinky-feet-gurlz-434

Kepiawaian Asya Gonzales (16) merancang baju dan asesoris bergaya tahun 1940 memang mumpuni. Idenya bermula sang ibu memperlihatkan baju-baju dari masa kecilnya. Ide Asya pun bermekaran dipadu semangatnya untuk berbisnis. “Saya ingin memiliki kebebasan saya sendiri, menghasilkan uang dengan cara sendiri,” kata Asya. Sebagian hasil penjualannya disumbangkan ke yayasan amal yang ditujukan untuk mencegah perdagangan manusia dan perbudakan sex di kalangan anak-anak. Lalu mengapa memilih merek dengan nama Stinky Feet Gurlz.  Asya tersenyum menjelaskan bahwa itu adalah sebutan yang diberikan ibunya saat Asya dan sepupunya menghambur sepatu mereka setelah bermain seharian.robert-nay-14-nay-games-434x28

Robert Nay, 14 – Nay Games

Robert Nay adalah pembuat video yang kemudian mencipta game pertamanya Bubble Ball. Game tersebut menjadi populer di iTunes dimana lebih 2 juta orang mendownloadnya di minggu pertama saja. Waktu itu, Bubble Ball membuat Angry Birds tersingkir dari puncak daftar game terpopuler.

Idennya berasal dari teman-teman yang mendorongnya membuat aplikasi game untuk Iphone. Robert pun pergi ke perpustakaan dan mempelajari “ilmu” coding. Sejumlah buku dilahaonya sambil sampai ia menyelesaikan Bubble Ball. Robert tidak  berhenti. Ia terus mencipta game yang tentu juga akan terus mengalirkan pundi-pundi dollarnya.

caines_arcade_laughCaine Monroy, 9 – Caine’s Arcade

Kisah tentang Caine’s Arcade merupakan salah satu yang paling menggugah publik Amerika di 2012. Caine kecil mengisi liburannya toko ayahnya dengan “membangun” game arcade dari kardus-kardus bekas dan mengajak orang untuk bermain. Akan tetapi sampai liburan hampir berakhir, tak seorang pun yang tertarik. Suatu hari seorang pembuat film bernama Nirvan Mullick singgah membeli sesuatu untuk mobilnya. Ia menjadi pelanggan Caine yang pertama. Nirvan memfilmkan dan mengangkat kisah Caine yang dalam sekejap menjadi perbincangan di dunia maya. Caine kini disibukkan menjadi pembicara inspiratif bagi anak-anak sampai jajaran pimpinan perusahaan.

hart-man-13-man-cansHart Man, 13 – Man Cans

Si kecil Hart Man terkenal lewat jualannya Man Cans, yaitu lilin aroma yang diletakkan dalam bekas kaleng sup. Tetapi ia tidak sekedar berjualan lilin yang dikhususkan bagi priasup-sup kaleng tersebut lalu disumbangkan ke dapur-dapur umum yang melayani orang miskin. Lalu kalengnya diisi dengan lilin beraroma bubuk kayu, lumpur atau Memphis BBQ.,. Ia berjualan dengan salah satu tujuan sosial yang mulia. Ia membeli  doesn’t just make scented candles targeted toward men; he does it with a healthy dose of giving back. are candles made in soup cans. The soup is bought and donated to a soup kitchen. Dilaporkan bahwa upaya Hart telah membantu meberi makan orang-orang miskin di setidaknya 25 dapur umum di 4 negara bagian Amerika.

leanna-archer_hair_care_productLeanna Archer, 15 – Leanna’s Hair

Kisah fenomenal bisnis Leanna memang menginspirasi. Leanna telah memiliki cita-cita untuk memasuki bisnis kecantikan disaat usianya baru 11 tahun. Ketika itu banyak orang yang memuji rambutnya yang lebat. Ia percaya bahwa rambut indahnya diperoleh dari perawatan menggunakan produk rumahan yang diraciknya bersama sang nenek. Ia pun menjajakan produk tersebut ke teman-teman sekolahnya, lalu menjalar ke para orang tua murid. Tak lama kemudian  ia mendirikan perusahaan Leanna Inc. dengan setidaknya 8 produk perawatan alami. Dalam waktu singkat pendapatannya menjadi $100 ribu (sekitar Rp1,2 M). Leanna makin tersanjung ketika ia menjadi CEO termuda yang membuka dimulainya transaksi perdagangan di bursa NASDAQ.

Apakah Anda juga akan menginspirasi putra-putri Anda untuk berbisnis?

Dari berbagai sumber termasuk CNN, babble.com dll.

Artikel Terkait Lainnya:

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..