3 Hal Penting Dipertimbangkan Sebelum Mengajukan Pinjaman Online

Beberapa tahun terakhir, sejumlah perusahaan fintech (financial technology) bermunculan dan mendapatkan izin melaksanakan operasi layaknya bank: mengumpulkan dana masyarakat dan/atau menyalurkan pinjaman. Kelebihan utama pinjaman online melalui fintech adalah prosesnya yang sangat mudah, cepat, langsung secara online melalui HP.

Namun benarkah pinjaman online melalui fintech jauh lebih baik?

Belum tentu. Sejumlah peminjam online sempat mengadu ke pihak berwajib karena fintech pemberi pinjaman melakukan penagihan dengan cara yang kasar, tidak sopan, bahkan sampai mengedarkan foto si peminjam ke berbagai group medsos, disertai pesan yang tidak senonoh. Permasalahannya sepele. Si peminjam terlambat beberapa hari membayar cicilan, karena ternyata cicilan dan bunga tidak diantisipasi dengan baik sebelumnya. Permasalahan lainnya adalah fintech tersebut kemungkinan bodong, alias tidak berizin operasi.

Kasus lainnya adalah raibnya dana si calon peminjam setelah mendownoad aplikasi fintech dan mengisi data. Bukannya mendapat pinjaman, duit yang ada di rekening malah hilang.

Karena itu, sebelum tergoda akan kemudahan mendapatkan pinjaman dari fintech tertentu, ada baiknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Pertama, pastikan perusahaan fintech tersebut telah memiliki izin legal untuk beroperasi di Indonesia. Izin tersebut dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, dan terus dievaluasi secara periodik. Perusahaan yang sudah memiliki izin, bisa saja dicabut izinnya bila dalam operasionalnya ternyata melanggar ketentuan yang digariskan oleh OJK. Silahkan cek: Daftar fintech berizin OJK.

Kedua, pahami benar syarat dan ketentuan yang ditetapkan perusahaan. Jangan buru-buru memutuskan. Karena setiap perusahaan memiliki ketentuan terkait biaya-biaya administrasi, bunga pinjaman, denda keterlambatan, cara penagihan, dan sebagainya. Jika mengalami kesulitan menghitung atau memahami persyaratan pinjaman suatu fintech, jangan ragu meminta pertimbangan orang lain.

Kebanyakan fintech menawarkan pinjaman jangka pendek dalam hitungan hari dan bulan, dengan tingkat bunga lebih tinggi dari pinjaman bank.

Ketiga, pahami kemampuan Anda membayar pinjaman. Setelah menghitung perkiraan cicilan bulanan, pastikan bahwa cicilan tersebut tidak melebihi maksimum 35% dari penghasilan bulanan Anda. Jika angkanya melebihi angka tersebut, bisa jadi Anda akan kesulitan mengatur keuangan dan menghadapi hal-hal tak terduga sehingga malah berpotensi mendapat tagihan berlipat bila terlambat menyelesaikan kewajiban dengan fintech tersebut.

Baca juga: Cara berinvestasi di Fintech

Ketiga poin ini sangat penting dan wajib menjadi pertimbangan matang sebelum memutuskan mengajukan pinjaman online. Jika tidak, bisa jadi bukan pertolongan yang Anda dapatkan, tetapi kisah lain dari mereka yang telah mengalami pengalaman buruk pinjaman online karena ketidaktahuan atau kekurangwaspadaan. (AL)

 

 

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: