Mari Mengkalkulasi Mimpi

perencanaan_keuangan__Mengapa mimpi perlu dikalkulasi? Bukankah mimpi hadir tanpa diminta. Mimpi bunga tidur kita memang gratis. Tapi impian untuk masa depan kita, perlu usaha dan biaya untuk mewujudkannya. Coba saja kembali liat daftar impian kita. Adakah yang tidak perlu biaya untuk menjadikannya nyata? Itulah perlunya kita mengkalkulasi impian kita, agar kita bisa mengubah mimpi menjadi tujuan dan mewujudkannya menjadi kenyataan.

Mari kita bongkar lagi daftar kebutuhan dan keinginan kita, juga daftar impian kita dimasa depan. Tetapkan tenggat waktu kapan kita membutuhkannya atau kapan kita ingin mewujudkannya. Kemudian kita cari informasi berapa biayanya saat ini sehingga kita bisa mengkalkulasi berapa biaya yang dibutuhkan agar semua tujuan financial bisa diwujudkan.

Tujuan Keuangan

Kebutuhan, keinginan dan impian tiap-tiap orang atapun keluarga tentulah berbeda-beda. Demikian pula apa yang menjadi prioritas mereka. Status seseorang dalam suatu keluarga akan sangat mempengaruhi prioritas pemenuhan tujuan financialnya. Bagi seorang yang masih lajang dan tidak menanggung kehidupan keluarga dekatnya, asuransi jiwa bisa jadi bukanlah prioritasnya. Sebaliknya seorang suami yang menjadi satu-satunya pencari sumber penghasilan keluarganya, idealnya harus memiliki asuransi jiwa, sebagai proteksi bagi keluarganya. Tabel berikut memberikan gambaran prioritas tujuan financial seseorang berdasarkan statusnya:

perencanaan_keuangan

Dari tabel di atas dapat kita lihat bagaimana tujuan keuangan yang sama, berada dalam urutan prioritas yang berbeda bagi kondisi keluarga yang berbeda. Prioritas tersebut dalam prakteknya akan sangat bervariasi, sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

Proteksi dan Investasi

Meskipun prioritas setiap orang berbeda-beda kita bisa melihat setidaknya secara umum kebutuhan keluarga dapat terdiri dari kebutuhan proteksi berupa asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi aset. Dan kebutuhan investasi untuk keperluan dana darurat, dana pernikahan, dana pendidikan, dana liburan dan ibadah, dana pensiun serta pembelian aset. Tabel berikutnya menjelaskan jenis tujuan keuangan kita dan cara memenuhinya. Perlu diingat, kebutuhan akan proteksi yang dipenuhi dengan membeli asuransi, harus dipisahkan dari investasi. Hal ini sangat penting agar tujuan dapat dicapai dengan biaya yang minimal.

perencanaan_keuangan_

Menghitung Tujuan Keuangan

Apapun impian kita, agar dapat terwujud, langkah pertama adalah mengubah impian itu menjadi tujuan keuangan dengan menetapkan jangka waktu kapan kita ingin mewujudkannya dan mengkalkulasi berapa dana yang kita butuhkan.

Setelah kita menentukan kapan kebutuhan/keinginan kita harus dipenuhi, carilah informasi sebanyak-banyaknya, berapa besar biaya yang diperlukan untuk tujuan tertentu di saat ini. Dengan mengetahui biaya saat ini dan jangka waktu realisasi tujuan kita serta mempertimbangkan tingkat inflasi yang akan terjadi, maka kita dapat menghitung berapa sebenarnya dana yang kita perlukan di masa yang akan datang.

Sebagai contoh, jika si Lajang memiliki keinginan untuk berlibur ke Luar Negeri dalam jangka waktu 4 tahun lagi dengan biaya saat ini sebesar Rp. 20.000.000,- dengan asumsi tingkat inflasi 9%, maka dana yang diperlukan adalah sebesar Rp. 28.231.632,- Penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Time Value of Money (PV= 20.000.000,- i=9%, n= 4).

Metode penghitungan ini dapat kita aplikasikan untuk berbagai kebutuhan yang dipenuhi dengan investasi. Perhatikan pula, apakah saat ini kita telah memiliki sejumlah dana yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan tersebut. Adanya dana tersedia saat ini, akan mengurangi kebutuhan dana yang perlu disiapkan.

Kumpulkan Informasi

Selain mengetahui biaya yang diperlukan saat ini untuk suatu tujuan keuangan, terdapat beberapa hal yang juga perlu diketahui dan dijadikan pertimbangan didalam menghitung kebutuhan dana.

Untuk asuransi jiwa dan kecelakaan, yang pertama perlu diperhatikan adalah asuransi jiwa ditujukan sebagai pengganti biaya hidup apabila si pemberi nafkah utama keluarga meninggal dunia dan sepanjang anggota keluarga belum mandiri. Karena itu besarnya uang pertanggungan asuransi jiwa jika di investasikan haruslah mampu memberikan hasil (return) setidaknya sebesar pengeluaran bulanan. Sedangkan jangka waktunya adalah sepanjang si anak belum mandiri.

Untuk asuransi kesehatan, perhatikan jenis pertanggungan yang kita butuhkan. Untuk rawat inap, pilihan manfaat biasanya ditentukan berdasarkan kelas perawatan, pilihlah di kelas berapa kita ingin dirawat saat kita sakit. Setelah itu sesuaikan dengan kemampuan kita membayar preminya.

Untuk dana darurat, sudah terdapat pakem yang biasanya digunakan dalam menyusun perencanaan keuangan yang didasarkan pada pengeluaran bulanan dengan standar berikut: 3x pengeluaran untuk si lajang, 6x pengeluaran untuk keluarga tanpa anak, 9x pengeluaran untuk keluarga dengan 2 anak dan 12x pengeluaran untuk keluarga dengan anak lebih dari 2.

Untuk dana pendidikan, umumnya yang disiapkan adalah uang pangkal dan uang semesteran. Carilah informasi berapa uang pangkal saat ini di sekolah atau universitas yang diminati. Jika belum bisa memilih sekolah/universitas tertentu, carilah informasi di sekolah yang kurang lebih biayanya sama. Setelah itu tentukan kapan dana tersebut dibutuhkan untuk tiap anak di tiap tingkatan sekolah (SD/SMP/SMA/Kuliah). Perlu diperhatikan bahwa tingkat inflasi untuk SD-SMA adalah sekitar 15% sedangkan untuk tingkat universitas umumnya sekitar 10%-12%.

Untuk dana pensiun, tentukan terlebih dahulu usia pensiun, setelah itu tentukan pula estimasi masa hidup setelah pensiun. Hal ini untuk menentukan jangka waktu penggunaan dana pensiun. Dana pensiun bulanan yang diperlukan, ditentukan sesuai gaya hidup, apakah sama dengan saat ini, lebih rendah ataukah justru lebih tinggi. Umumnya orang akan cenderung menurunkan gaya hidupnya di masa pensiun, karena banyak kebutuhan yang tidak lagi dikeluarkan saat pensiun. Perhatikan juga apakah pihak kantor memiliki program dana pensiun. Jika iya, maka dana yang dibutuhkan dapat dikurangi dengan dana pensiun yang disediakan oleh kantor.

Untuk pembelian aset seperti tempat tinggal dan kendaraan, biasanya yang dipersiapkan adalah dana untuk pembayaran uang muka kredit. Sedangkan dana cicilannya akan membebani pengeluaran bulanan. Carilah informasi tentang harga tempat tinggal / kendaraan yang anda inginkan. Selain itu ada baiknya anda juga mengetahui aturan KPR ataupun KPM sehingga anda dapat memperkirakan berapa biaya yang harus anda keluarkan saat mengajukan KPR/KPM, karena umumnya anda tidak hanya membayar uang muka, tetapi juga cicilan pertama untuk kendaraan dan biaya lainnya seperti biaya provisi, administrasi, premi asuransi dan lainnya.

Untuk biaya pernikahan, biaya ibadah dan biaya liburan, variabelnya sangat banyak dan tergantung kepada preferensi masing-masing individu. Karena itu carilah informasi sebanyak mungkin untuk setiap variabel biaya yang ada. Semakin banyak informasi yang anda peroleh, akan semakin akurat penghitungan anda.

Apapun tujuan anda, yakinlah bahwa anda akan mampu meraihnya sepanjang anda melakukan perencanaan dan mengeksekusi rencana anda. Dan semakin cepat anda memulai investasi, akan semakin kecil dana yang perlu disiapkan. Jangan segan untuk mencari informasi serta melakukan review atas pelaksanaan rencana. Selamat berinvestasi.ririn-septiani_80

Smart planning, educate yourself.

Kontributor: Ririn Septiani, SE, MBus.

(Ririn Septiani saat ini merupakan pegawai pemerintah pada Kementerian Keuangan RI. Sebagai PNS ia juga menaruh minat besar pada perencanaan keuangan keluarga/pribadi. Untuk konsultasi, silahkan hubungi di rseptiani.fp@gmail.com)

 

 

 

 

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..