Siapapun pastinya tidak ingin hidup terlunta dimasa mendatang. Maka tepatlah bila masa depan sejahtera dipersiapkan sedini mungkin. Gaji pertama langsung ditabung, atau diinvestasikan? Hmmm…boro-boro, menabung, cicilan saja masih banyak, atau gaji hanya cukup untuk biaya hidup yang sangat pas-pasan. Bagaimana saya bisa investasi? Apakah masa depan saya bakal suram?
Jika Anda dalam kondisi tersebut dan menyanyakan hal yang sama, maka jawabannya adalah: Belum tentu. Tapi satu yang jelas bahwa nasib Anda 5 atau 10 tahun mendatang, sangat tergantung pada apa yang Anda lakukan saat ini dan seterusnya.
Perencanaan keuangan yang baik memang tidak mudah dan memerlukan disiplin pribadi. Dalam kondisi keuangan pas-pasan, Anda bisa memulai dengan memeriksa kembali gaya hidup, apakah sudah sesuai dengan penghasilan. Jangan-jangan masih ada pengeluaran selama ini yang sebetulnya bisa dialihkan ke porsi tabungan, asuransi, atau investasi.
Tapi, jika semua sudah sedemikian ketat, hidup sudah 3SB (sangat sederhana sekali bingitz)…apa mau dikata. Penghasilan Anda memprihatinkan dan tidak akan mendukung untuk perencanaan hidup yang sejahtera.
Dalam posisi ini Anda harus berani bertindak. Masa depan tergantung dari apa yang dilakukan saat ini bukan? Apakah sudah pasrah dengan kondisi dan siap menderita dimasa mendatang? Tentu saja sangat disarankan bagi Anda untuk menambah pendapatan supaya dapat meningkatkan taraf hidup dan menyiapkan keuangan di masa depan. Jangan malas, dan pasrah saja.
Bagaimana caranya?
Dimasa sekarang, ada banyak cara untuk menambah penghasilan, sambil tetap menjalankan profesi atau pekerjaan utama Anda. Salah satunya yang sangat disarankan adalah kenali hobby dan kesukaan Anda. Bisa jadi iseng-iseng menyenangkan malah mendatangkan rezeki. Anda suka menulis? Buatlah cerpen atau lamarlah pekerjaan sebagai kontributor bagi media. Kontributor media terutama online sangat dibutuhkan saat ini. Anda bisa juga memasang profil Anda di situs-situs freelance, lalu tawaran job freelance akan datang sesuai keahlian Anda. Tentu saja dengan tambahan penghasilan. Intinya, kenali potensi dalam diri Anda, pasti ada.
Bagimana dengan keahlian memasak atau menjahit? Jangan langsung berpikir membuka usaha karena modal pun Anda tak punya. Mulailah menyediakan katering bagi arisan kecil-kecil tetangga, lalu tawarkan juga sesekali untuk pertemuan di kantor. Buat baju sendiri untuk anak Anda dari sisa kain yang ada dilemari. Lama-lama pasti ada yang pesan karena keunikannya yang tidak ada duanya. Ssssttt….bnyak yang bilang lho bahwa kedua keterampilan ini termasuk peluang usaha yang tetap mengkilap selalu.
Tidak punya produk atau keahlian? Coba lihat produk sekitar Anda. Mungkin ada yang bisa ditawarkan melalui toko-toko online yang saat ini bertaburan. Tengok saja Tokopedia.com, Bukalapak.com, Lazada.co.id, MatahariMall.com dan semacamnya. Anda tinggal mendaftar dan langsung membuka toko untuk jualan di situs-situs tersebut. Semuanya memungkinkan Anda menjadi pedagang apa pun, termasuk barang bekas.
Selain itu, aneka peluang lainnya yang hanya bermodalkan mulut bisa menjadi sumber penghasilan besar. Misalnya agen asuransi, broker properti, atau member MLM yang baik. Begitu banyak orang menghasilkan uang dengan bermodal keuletan saja dari bidang-bidang ini. Bahkan tidak sedikit yang kemudian meninggalkan pekerjaan utamanya karena profesi ini menawarkan kebebasan waktu dan potensi penghasilan yang besar.
Atau Anda punya ide lain? Jangan ragu untuk mencoba.
Jadi sebetulnya tidak ada alasan untuk mengeluh soal gaji kecil. Kita semua memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari, dengan kemampuan dan bakat masing-masing. Tinggal bagaimana memanfaatkan waktu dan keahlian kita untuk menambah penghasilan.
Nah, setelah penghasilan sudah meningkat, sebaiknya Anda pahami juga bagaimana perencanaan keuangan yang baik, agar rejeki lebih efektif pemanfaatannya dan tidak menguap percuma. (Credit pict: itsgov.com)
HowMoneyIndonesia.com 
Inspirasi….