Bagaimana peluang menggunakan Bitcoin untuk bertransaksi saat ini? Forbes melaporkan bagaimana para peminat info Bitcoin begitu bersemangat menonton film pendek yang mendemonstrasikan bagaimana pemanfaatan Bitcoin di Uganda. Film tersebut mengisahkan Ronah, seorang wanita Uganda yang beremigrasi pada tahun 2011 ke Brookline, Massachusetts USA. Ronah secara rutin mengirimkan uang untuk adik laki-lakinya, Ronald yang kuliah pada jurusan akuntansi keuangan di Kampala, Uganda. Biasanya Ronah dan suaminya mengirim uang dengan menggunakan WesternUnion (MoneyGram). Akan tetapi mereka mengeluhkan lamanya waktu pengiriman dan besarnya potongan biaya yang dikenakan WesternUnion. Mereka mencontohkan, bila mengirim $40, maka akan dipotong $10 untuk biaya pengiriman.
Artikel terkait: Apa sih Bitcoin itu?
“Itulah sebabnya kami membeli Bitcoin pertama kami,” kata suami Ronah dalam film dokumenter yang dibuat oleh Bitcoinfilm.org tersebut. “Kami ingin tahu apakah kami bisa mengirim uang (dengan Bitcoin) kepada adik istri saya.”
Dalam video tersebut, sepertinya semua berjalan lancar. Ronald membuat bitcoin wallet. Ronah mengirimkan Bitcoin dengan mudah, dan Ronald bisa menemukan orang yang membantunya menukarkan Bitcoin tersebut ke dalam mata uang Uganda. Inilah sisi indah dari perdagangan mata uang yang tidak perlu mengandalkan perantara pihak ketiga.
Belum Seindah Warna Aslinya
Forbes lalu berusaha mengetahui kelanjutan transaksi Bitcoin yang dilakukan Ronald. Ternyata Bitcoin tetaplah butuh perantara. Sementara film tersebut hanya sekelebat mengulas tentang orang yang membantu menukarkan Bitcoin ke dalam mata uang Uganda.
Setelah dihubungi Forbes, Ronald pun bercerita lebih lanjut. “Pria itu menjalankan usaha uang mobile di pusat kota,” kata Ronald kemudian soal perantara yang membantunya. Ia sudah dua kali menjual Bitcoin kepada orang tersebut. “Namun beberapa hari kemudian saat saya mencarinya, ia sudah menutup usahanya. Seorang perempuan yang biasa membantunya, memberitahu bahwa pria tersebut telah menemukan pekerjaan lain yang lebih baik. Pelanggan (yang menukarkan Bitcoin) tidak banyak. Ternyata selama ini ia juga menggunakan uang boss-nya untuk memutar bisnis Bitcoin-nya sehingga dia dipecat.”
Kini Ronald kehilangan penukar Bitcoin sementara ia masih memiliki sejumlah Bitcoin. Ia terang kesulitan menukarkannya ke dalam dollar atau mata uang lainnya. Bitcoin menjadi mata uang tak berguna di tangan Ronald. “Mudah-mudahan suatu saat saya bisa menemukan kesempatan untuk menguangkan Bitcoin ini,” harap Ronald.
Bitcoin memang masih harus menyelesaikan banyak pekerjaan rumah untuk bisa menjadikan diri sebagai mata uang yang menjanjikan dan dapat dipergunakan di dunia transaksi normal. Karena jika tidak ada orang yang menerima Bitcoin di kota Anda, atau hanya ada satu orang yang mau menukarkannya menjadi uang tunai, maka ia akan memperlakukan Bitcoin Anda lebih buruk dari MoneyGram atau bahkan menghilang bersama Bitcoin Anda.
Artikel Terkait Lainnya:
- Bitcoin Economy, MLM tentang pendidikan bitcoin,
- Bitcoin Mata Uang Baru Dunia?,
- Empower Network: Bisnis Online untuk Para Blogger?,
- 10 Tips Penting untuk Menjadi Milyuner
Informasi tentang bitcoin, sejarah, cara kerja, konsep dasar bitcoin, maupun berita perkembangan Bitcoin, bisa dilihat disini http://edukasibitcoin.com