Saham itu Mudah, dan Penting Buat Masa Depanmu

Mendengar kata saham, bisa jadi yang terbayang adalah ribet, modal besar, spekulasi, judi, investasi berbahaya dan sebagainya. Salah dua dari anggapan ini bisa jadi mendominasi pikiran masyarakat Indonesia, sehingga jumlah investor saham sampai saat ini masih sangat sedikit. Akibatnya, dari total Rp7000-an triliun saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, lebih 60% dikuasai investor asing, dan sisanya oleh investor lokal.

Efek dari komposisi ini tidak kecil. Banyak porsi keuntungan perusahaan yang akhirnya diberikan ke para pemodal asing, padahal kemakmuran itu sebaiknya dinikmati investor lokal. Investor asing pun dengan mudah mempengaruhi gejolak pasar keuangan Indonesia. Apalagi tidak sedikit investor asing merupakan investor korporasi dengan dana besar yang pergerakannya cukup mempengaruhi bursa.

Potensi membiakkan uang di bursa Indonesia memang cukup tinggi. Menutup tahun 2017 kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pertumbuhan 20,13%. Artinya, dari lebih 500 perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI), pertumbuhan nilai sahamnya dalam setahun terakhir rata-rata 20,13%! Angka ini jelas jauh lebih tinggi dibanding suku bunga tabungan, deposito, atau pilihan investasi lainnya. Baca juga: Saham Terbaik dan Terburuk 2017.

Untuk mendorong partisipasi masyarakat mendapatkan potensi keuntungan dari pasar modal, pemerintah menyederhanakan berbagai aturan dan memberi kemudahan berinvestasi. Salah satunya dengan menurunkan satuan lot saham dari 1000 lembar saham menjadi hanya 100 lembar saja. Dengan demikian masyarakat yang ingin membeli saham semakin terjangkau.

Bayangkan, bila Anda ingin membeli 1 lot saham PT XYZ yang harganya Rp350 per lembar. Berarti cukup dengan Rp35.000, anda sudah berinvestasi dan memiliki 100 lembar saham PT XYZ. Sangat murah bukan?

Kemudahan dan murahnya berinvestasi saham, merupakan salah tema sentral yang dibahas dalam buku berjudul Yuk Nabung Saham, Selamat Datang Investor Indonesia karya Nicky Hogan. Buku yang diluncurkan pada tanggal 7 September 2017 ini ditulis dengan bahasa yang sangat sederhana dan gamblang sehingga tepat dibaca oleh segala kalangan.

Keberadaan Bursa Efek Indonesia sebagai pasar untuk belanja dan jual saham seharusnya disadari sebagai berkah bagi kita, kata Nicky di salah satu halaman bukunya.

“Di negeri ini Bursa Efek Indonesia sudah tersedia untuk kita. Terlalu sayang dan terlalu salah kalau hanya untuk disia-siakan. (Untuk) Menjadi bagian dari itu (investor), tinggal berkunjung ke kantor sekuritas yang hanya selemparan batu dari tempat tinggal kita, atau hanya menekan beberapa angka di telepon kita, … kita sudah tercatat sebagai salah satu pemiliknya,” tulis Nicky.

Nicky Hogan selaku salah satu pejabat sentral di Bursa Efek Indonesia mengangkat berbagai sisi untuk menggambarkan betapa investasi saham itu penting untuk dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Selain mudah dan murah, berinvestasi saham juga merupakan bentuk kecintaan dan dukungan kepada negara kita untuk semakin berdaulat.

Sebagai pemilik saham, masyarakat adalah pemilik perusahaan, berhak mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dan pembagian deviden, sekaligus berperan mengurangi dominasi asing di pasar modal Indonesia.

Buku ini memang tidak membahas tutorial berinvestasi saham, tetapi membukakan banyak pengertian-pengertian yang selama ini (barangkali) membutakan dan menjauhkan masyarakat dari potensi berkah pasar modal.

Selamat membaca, selamat datang investor Indonesia! (AL)

 

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: