PNS atau karyawan sebetulnya bisa menjadi kelas masyarakat yang sejahtera. Sebabnya, kelompok ini memiliki kepastian memperoleh pendapatan tetap setiap bulan. Namun kenyataannya, banyak pegawai yang bekerja puluhan tahun, tetapi hidup pas-pasan, dan dikala pensiun masih harus mencari pekerjaan. Nah, untuk menyiapkan kehidupan sejahtera, suka atau tidak suka, pegawai harus berinvestasi. Ada beberapa alasan untuk itu.
Pertama, pegawai memiliki penghasilan yang bisa disisihkan sehingga investasi bisa dimulai sejak menerima gaji pertama. Hindari berbelanja barang yang tidak diperlukan. Berapapun penghasilan, sebaiknya langsung sisihkan porsi investasi. Semakin dini memulainya, akumulasinya akan semakin besar.
Pegawai sering mengeluhkan gaji kecil mengaku sulit berinvestasi. Namun faktanya, tidak sedikit kelompok penghasilan pas-pasan yang berhasil menyiapkan kehidupan sejahtera. Ini bukan soal besar kecilnya penghasilan, tetapi soal kemauan dan disiplin. Sisihkan penghasilan untuk investasi, sedini mungkin.
Jika Anda sudah berusaha tetapi penghasilan masih kurang juga, tidak ada jalan lain: Ganti pekerjaan Anda atau temukan sumber penghasilan tambahan.
Kedua, kehidupan setelah pensiun bisa sangat menyedihkan. Dimasa aktif seorang PNS akan menikmati gaji beserta tunjangan yang memadai. Namun disaat pensiun, semua tunjangan hilang. Selain itu gaji pensiunan tinggal 70% saja dari gaji pokok!
Dengan sistim penggajian sekarang, PNS kehilangan lebih 70% penghasilannya dikala pensiun. Padahal diusia seperti itu, bisa saja yang bersangkutan justru membutuhkan biaya besar. Antara lain untuk biaya kuliah anak, ataupun membiayai kesehatan karena pengaruh usia.
Dengan berinvestasi dimasa aktif, seorang pegawai akan terhindar dari penurunan kemampuan ekonomi dimasa pensiun.
Ketiga, investasi sekarang banyak pilihan murah. Kelompok pegawai merupakan orang-orang yang berpendidikan. Seharusnya kalangan ini terpapar dengan aneka peluang investasi yang baik, legal, dan terjangkau.
Nah, di zaman now ini, sebetulnya tersedia banyak pilihan investasi murah yang bisa dimulai oleh siapa saja, bahkan oleh anak sekolah sekalipun. Ingat, semakin dini berinvestasi, semakin baik. Namun, mayoritas orang akan berpikir bahwa investasi itu mahal. Karena dalam pikiran mereka adalah investasi properti atau membuat kos-kosan. Padahal ada pilihan investasi yang bisa dimulai dengan Rp100-an ribu seperti membeli reksadana, saham, ataupun mencicil investasi emas batangan (bukan perhiasan).
Kalau investasi seratusan ribu rupiah, semua pasti bisa kan? Untuk hasil yang memadai dimasa depan, tingkatkan jumlah investasi, apalagi bila ada kenaikan gaji atau pembagian bonus tertentu.
Keempat, rajin menabung pangkal kaya? Tidak sedikit kalangan pekerja yang menimbun sebagian besar penghasilannya dalam bentuk tabungan. Tentu saja ini baik, tetapi tanpa disadari, penghasilan yang dikumpulkan setiap bulan sebetulnya terus menerus dimakan oleh rayap tak terlihat bernama inflasi.
Ya. Walau jumlah bisa saja tabungan meningkat, tetapi inflasi atau penurunan nilai uang membuat nilai uang di tabungan justru terus menyusut. Hal ini disebabkan karena bunga tabungan sangat rendah, hanya sekitar 1% per tahun, sementara inflasi jauh lebih tinggi dari bunga bank. Belum lagi pajak atas bunga tabungan dan beragam biaya administrasi semakin membuat tabungan tak berdaya.
Tabungan di bank bukanlah untuk berinvestasi, melainkan menyimpan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan dana darurat. Sebelum tabungan Anda semakin tergerus, alihkan sebagian tabungan ke investasi yang memberi hasil lebih tinggi dari angka inflasi.
Kelima, pegawai sering mengalami mutasi alias berpindah tugas sehingga terkendala memilih peluang usaha sendiri. Sebagian orang mengatasi ini dengan melakukan bisnis online tertentu yang memungkinkan untuk dilakukan hanya melalui komputer atau handphone, sepanjang ada jaringan internet.
Namun, tidak jarang juga pegawai merasa tidak memiliki kemampuan bisnis, bahkan untuk bisnis online sekalipun. Bisanya menjadi tukang belanja online, yang tentunya malah semakin menguras keuangan.
Investasi bisa menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan penghasilan melalui usaha yang dilakukan orang lain. Dengan berinvestasi saham atau reksadana saham misalnya, para pegawai sekaligus sudah menjadi pemilik suatu bisnis yang sahamnya mereka beli. Tentu saja, perusahaan tersebut dijalankan oleh para direktur dan manajemen, tetapi pegawai yang telah memiliki saham (alias investor) berhak mendapatkan pembagian keuntungan dan kenaikan nilai saham perusahaan tersebut.
Investasi kecil-kecil ini bila dilakukan secara disiplin akan memberi hasil yang baik. Selanjutnya, hasil investasi yang terkumpul bisa ditingkatkan ke level selanjutnya yang membutuhkan dana lebih besar seperti properti atau jenis investasi lainnya yang membutuhkan dana besar.
Mulai langkah kecil Anda, sekarang.

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..