Secara keseluruhan rata-rata kenaikan nilai saham para investor di bursa Indonesia selama tahun 2017 adalah 20%. Hal ini tercermin dari kenaikan IHSG yang cemerlang dari posisi 5290 pada 3 Januari 2017 ke 6355 pada 30 Desember 2017. Namun demikian, ada sejumlah saham yang mencatat kenaikan sangat tinggi dan ada juga yang terpuruk cukup tajam di tahun ini.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 10 perusahaan yang berhasil melipatgandakan investasi para pemegang sahamnya menjadi 5 – 30an kali lebih tinggi dalam tempo setahun saja! Ke-10 saham perusahaan yang naik paling tinggi selama tahun 2017 adalah sebagai berikut:
- PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) naik dari Rp 110 (posisi IPO) menjadi Rp 3.580 -> kenaikan 3.145,55%.
- PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA). Harga saham MABA saat IPO yakni Rp 110, namun karena ada faktor dilusi 0,42 maka awal saham MABA terhitung di posisi Rp 47 dan berakhir di level Rp 1.200 -> kenaikan 2.430%.
- PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) naik dari harga Rp 105 (posisi IPO) menjadi Rp 1.960 -> kenaikan 1.766%.
- PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) naik dari harga Rp 310 (posisi IPO) menjadi Rp 3.580 -> kenaikan 1.054%
- PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) naik dari harga Rp 50 menjadi Rp 540 -> kenaikan 980%.
- PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) naik harga Rp 140 (posisi IPO) menjadi Rp 1.490 -> kenaikan 964%.
- PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) naik harga Rp 300 (posisi IPO) menjadi Rp 2.950 -> kenaikan 883%.
- PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) naik dari harga Rp 50 menjadi Rp 388 -> kenaikan 676%.
- PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) naik dari harga Rp 115 (posisi IPO) menjadi Rp 755 -> kenaikan 556%.
- PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) naik dari harga Rp 250 (posisi IPO) menjadi Rp 1.600 -> kenaikan 540%.
Menarik untuk dicatat bahwa 8 dari 10 saham terbaik ini adalah saham-saham yang baru diluncurkan alias IPO (Initial Public Offering) di tahun 2017.
Lalu saham apa saja yang paling anjlok ditahun 2017 ini? Berikut ini adalah 10 perusahaan yang kinerja sahamnya menukik dalam setahun terakhir:
- PT Polaris Investama Tbk (PLAS), turun 87,68% dari posisi awal 2017 Rp 406 menjadi Rp 50.
- PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) turun 84,6% dari posisi awal 2017 Rp 1.740 menjadi Rp 268.
- PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) turun 79,76% dari posisi awal 2017 Rp 1.640 menjadi Rp 332.
- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun 77,75% dari posisi awal 2017 Rp 400 menjadi Rp 89.
- PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) turun 75,53% dari posisi awal 2017 Rp 1.945 menjadi Rp 476.
- PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON) turun 72,20% dari posisi awal 2017 Rp 500 menjadi Rp 139.
- PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) turun 70,59% dari posisi awal 2017 Rp 170 menjadi Rp 50.
- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 69,46% dari posisi awal 2017 Rp 1.480 menjadi Rp 452.
- PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) turun 67,40% dari posisi awal 2017 Rp 500 menjadi Rp 163.
- PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) turun 66,41% dari posisi awal 2017 Rp 396 menjadi Rp 163.
Data dan informasi ini menunjukkan bahwa investasi saham bila dilakukan dengan tepat dapat menjadi tempat membiakkan uang dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibanding pilihan investasi lainnya. Apalagi saat ini boleh dikata segala lapisan masyarakat dapat memulai investasi saham dengan modal kecil.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat juga membaca: Mengenal Investasi Saham.
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..