Sepinya Kartini di Pasar Modal

Wanita sejatinya merupakan manajer keuangan dalam keluarga dan seharusnya bisa memahami perlunya berinvestasi untuk mempersiapkan masa depan keluarga. Sayangnya, peran wanita dalam sebagai pelaku investasi di pasar modal Indonesia masih sangat minim. Padahal pasar modal menyediakan aneka pilihan investasi sesuai kebutuhan masing-masing orang termasuk para wanita.

Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hingga akhir tahun 2016, terdapat investor baru sebanyak 21.941 ribu orang, berdasarkan pendaftaran Single Investor Identification (SID). Dari angka tersebut 21.470 orang merupakan investor laki-laki sementara tercatat hanya 472 investor perempuan. Angka tersebut menujukkan pertumbuhan jumlah investor laki-laki di Indonesia sekitar 29,96% sementara investor wanita bertumbuh sangat kecil di angka 1,01% dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun demikian investor perempuan rata-rata lebih besar transaksinya dibandingkan investor pria. Meski mendominasi bursa, para investor pria tersebut bertransaksi senilai Rp614 triliun atau sekitar  Rp28,6 Milyar per orang selama tahun 2016. Sementara perempuan investor bertransaksi senilai Rp231 triliun atau sekitar rata-rata bertransaksi sebesar Rp489,4 Milyar per orang pada periode waktu yang sama!

Angka-angka di atas sebetulnya menunjukkan potensi yang sangat besar jika para Kartini masa kini memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai lahan untuk membiakkan bibit kesejahteraan masa depan.

Namun, rendahnya partisipasi wanita di dunia investasi pasar modal juga terjadi di banyak negara termasuk negara maju sekalipun. Kemungkinan besar penyebabnya adalah tidak adanya uang atau pengetahuan terkait pilihan investasi di bursa. Sebagian lainnya menganggap bahwa investasi saham atau investasi reksadana misalnya, sangatlah rumit karena berkaitan dengan angka dan grafik. Di sisi lain, pasar modal juga masih dianggap sebagai investasi kalangan atas, penuh spekulasi, beresiko bahkan mengandung unsur judi.

Berbagai informasi yang salah bertebaran di kalangan masyarakat menjadi tantangan tersendiri untuk menarik investor terutama kelompok wanita ikut mencicipi lezatnya keuntungan berinvestasi.

Berbagai kemudahan pun terus dikembangkan. Perkembangan teknologi saat ini cukup berperan dan bisa dimaksimalkan untuk mengedukasi para calon investor. Jika dahulu semua transaksi harus dilakukan melalui bursa, maka kini jual beli saham sudah bisa dilakukan melalui handphone, sambil mengantri di kasir sekalipun. Mudah sekali!

Selain itu, anggapan bahwa investasi di pasar modal adalah investasi mahal justru sangat salah. Para ibu harus tahu bahwa memulai investasi seperti membeli reksadana atau saham bisa cukup dengan Rp100 ribu! Bayangkan Anda bisa menjadi pemegang saham suatu perusahaan dengan angka sekecil itu. Artinya, investasi besar pun bisa Anda cicil. Jika menyicil investasi dilakukan secara teratur dan disiplin, seiring perjalanan waktu,  Anda bisa menikmati kesejahteraan.

Tentu saja semua investasi memiliki resikonya masing-masing. Tetapi resiko bisa diminimalkan dengan cara beajar dan mencari informasi yang baik. Semakin lama, Anda pun menjadi semakin ahli.

Selamat berinvestasi Kartini Indonesia.

Comments

  1. Boleh min dibuat infografiknya sepertinya menarik apa yang diulas pada artikel ini. Sekedar masukan. Hehe. 😀

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: