Akhir Kisah Mimpi: Dream For Freedom (D4F)

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya

Masih ingat Dream for Fredom alias D4F? Yess, money game yang disamarkan dengan tawaran investasi yang katanya punya bisnis ini bisnis itu. Bisnis ini sebetulnya telah kami ulas bulan Juli 2015 lalu untuk memberikan pemahaman dini terhadap masyarakat, tetapi nyatanya banyak juga yang menjadi korban penipuan. Duit yang katanya diinvestasikan, tak kembali. Ribuan korban di seantero Indonesia pun gigit jari.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya mengindikasikan, korban investasi bodong Dream for Fredom mencapai 5.000 hingga 7.000 orang. Meskipun demikian pihak kepolisian baru menyatakan satu orang berinisial F sebagai tersangka. Padahal bisnis sepertinya ini bekerja secara jaringan besar dan melibatkan masyarakat dari segala kalangan.

 “Tersangka F sudah kami tahan untuk proses pendalaman terkait aset dan sebagainya,” ujar Agung di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (24/10/2016) sebagimana dilansir Kompas.

Lebih jauh Agung menjelaskan bahwa D4F selama ini menjerat calon masyarakat korban lewat iming-iming tawaran investasi berimbal hasil tinggi melebihi kewajaran. Misalnya penawaran bunga investasi 1 persen per hari, yang akan diberikan setiap 15 hari sekali. Investasi pun ditawarkan dalam paket silver, gold, dan platinum dengan nilai Rp 1 juta hingga Rp 20 juta.

Namun, jangan disangka uang berbunga tersebut berbiak dari usaha yang benar-benar menghasilkan. Pembayaran bunga kepada member sebetulnya diperoleh dari uang yang masuk dari member lainnya, sebagaimana telah kami bahas di artikel sebelumnya.

 “Uangnya mereka gunakan untuk apa yang mereka sebut sebagai skema tutup lubang gali lubang,” papar Agung.

Selain mendatangi masyarakat secara langsung, member D4F juga memasarkan bisnis bodong ini dengan memanfaatkan media online dan sejumlah website seperti  http://www.d4f- official.com. Mereka pun melansir website pendukung berakhiran -nesia untuk mendukung citra bisnis yang seolah dijalankan. Dalam masa kampanye, para member D4F gembar-gembor menggambarkan sistim yang demikian bagus, tidak bisa hang, alias akan terus beroperasi.

Namun belakangan website D4F sudah tidak bisa diakses, tepatnya sejak 16 Februari 2016. PT Promo Indonesia Mandiri mengumumkan bahwa telah terjadi ketidakseimbangan antara kontribusi atau hasil yang diperoleh dari pertumbuhan partisipan baru maupun perkembangan unit bisnis yang ada. Artinya orang yang mneyetor duit sudah tidak banyak sementara janji-janji yang sudah ditebar masih banyak yang belum dibayar.

Begitulah akhir kisah money game, ceritanya selalu sama.

Sekarang tinggal kembali ke nasib mereka yang tergoda nafsu berinvestasi, tetapi salah langkah. Apakah masih ada harapan untuk mendapatkan duit mereka kembali?

Tidak seperti di pengingkapan kasus-kasus investasi bodong lainnya, di kasus D4F ini pihak Kepolisian menjanjikan untuk berusaha mengembalikan asset nasabah. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menegaskan bahwa saat ini, polisi masih mendalami keterlibatan tersangka lain dalam kasus ini. Hal itu termasuk penelusuran aset-aset korban yang sudah tertipu investasi bodong tersebut.

 “Kami harapkan kami bisa menyelamatkan, bagaimana aset-aset para korban ini kita temukan dan kami kembalikan kepada mereka,” kata Agung.

Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu teliti dalam melihat tawaran. Jika terlalu mudah, terlalu menarik, bukan tidak mungkin jeratannya juga terlalu. Berhentilah bermimpi, bangun dan bekerjalah yang benar. (AL)

Foto: Kompas

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: