Strategi Investasi Kala Rupiah dan Bursa Saham Turun

investasi sahamPenurunan nilai rupiah yang terdampak penurunan rata-rata harga saham di bursa Indoneisia (IHSG) bisa mengkuatirkan namun bisa juga menjadi saat yang tepat untuk mengatur strategi investasi Anda. Bukankah investasi juga bisa disederhanakan seperti perdagangan jual beli biasa? Beli pada saat murah, lalu jual pada saat harganya sudah naik.Demikian juga halnya dengan dunia investasi. Semua investor berharap mendapatkan harga murah. Baik itu emas, rumah, tanah ataupun produk investasi murah seperti saham dan reksadana saham. Seiring perjalanan waktu, pilihan produk investasinya diharapkan akan naik harganya dan dijual pada waktu atau nilai yang dikehendaki.

Namun tidak semua investasi akan selalu naik. Ada kalanya hasil investasi naik atau turun. Disaat ini masyarakat pastinya sering mendengar bahwa pergerakan nilai saham (dinyatakan dalam IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan) sudah turun sebesar 21% dibandingkan titik tertingginya di posisi 5514 pada 03/06/15 menjadi 4435 di tanggal 21/08/2015 lalu. Namun dalam seminggu terakhir, nilai saham Indonesia sudah bergerak naik sebanyak 2,5% ke posisi 4446.

Nah, sekali lagi angka-angka di atas adalah angka rata-rata dari ratusan jenis saham yang diperdagangkan di bursa Indonesia. Diantara yang turun naik itu, pasti ada saham yang naik tajam, ada yang naiknya sedang-sedang saja, atau stabil, dan tentu saja ada juga yang turun. Di artikel kami sebelumnya kami membahas tentang 19 saham perusahaan berkinerja terbaik yang nilai sahamnya naik di atas 100% – 344% dalam setahun terakhir. Bayangkan, nilai sahamnya berlipat 2x  bahkan 4x lipat dalam setahun! Demikian juga, selain perusahaan tersebut di atas masih banyak perusahaan Indonesia lainnya yang kinerjanya terhitung tinggi, yaitu di atas 25% dalam setahun terakhir! Itulah sebabnya investasi saham atau reksadana saham selalu menarik.

Sekali lagi angka hanyalah acuan dan tidak bisa dijadikan jaminan kepastian akan hasil investasi dimasa mendatang. Namun angka-angka tersebut tentu tidak bisa diabaikan, bahkan bisa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan-keputusan investasi.

Nah, melihat trend pergerakan IHSG hingga saat ini, apa yang mesti dilakukan?

Beberapa penasehat keuangan menyarankan para trader (pedagang saham), yaitu mereka yang aktif melakukan jual beli saham dalam jangka pendek (jam-jaman, harian, bulanan) untuk melakukan cut loss, alias mengambil posisi jual supaya tidak menderita kerugian lebih mendalam. Paling tidak, jika dijual saat ini, masih ada kas yang dipegang untuk diperdagankan kembali nantinya.

Untuk para investor sejati, yaitu mereka yang membeli saham atau reksadana saham dan menahan dalam jangka waktu lama, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi atau menambah porsi investasi yang sudah ada. Mengapa? Karena dengan IHSG rendah berarti saham lagi murah-murahnya. Dengan membeli reksadana saham atau saham saat ini, para investor berkesempatan memperoleh untung dalam jangka panjang. Investor saham pun bisa menikmati penghasilan deviden yang dibagi berkala dari keuntungan perusahaan.

Jadi naik turunnya IHSG bisa selalu membawa manfaat positip bagi perkembangan investasi Anda. Tergantung bagaimana berstrategi. Nah, apakah Anda trader ataukah investor? Silahkan tentukan keputusan Anda. Untuk info selanjutnya Anda dapat juga membaca: Investasi Reksadana dan Investasi Saham.

Selamat berinvestasi.

Pict: Theglobeandmail.com

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: