Perlambatan di sektor ekonomi saat ini bisa menjadi waktu yang baik bagi para investor saham untuk mengevaluasi portofolio investasi yang dimilikinya. Maklum IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang menunjukkan rata-rata pergerakan seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukkan gejala penurunan dari titik puncak pada posisi 5514 (03 Juni 2015) menjadi 4802 pada akhir bulan Juli 2015. Ini berarti dalam 2 bulan saja, rata-rata harga saham telah turun sekitar 13%!
Apakah investor saham perlu panik? Bisa ya bisa tidak, tergantung profil investornya. Ada orang yang mudah galau, tetapi ada juga yang santai-santai saja bahkan bisa melihat peluang dalam kondisi yang tidak baik sekalipun. Apalagi bila dipahami bahwa kondisi ekonomi global memang lagi pada turun. Di China saja, indeks saham turun 30% dalam kurun waktu sehari pada awal Juli ini. Tapi China tetap adem ayem. Di Indonesia, Menkeu baru saja merilis pernyataan bahwa fundamental ekonomi negeri kita kuat. Tidak ada alasan untuk kuatir karena kondisinya jauh berbeda dengan situasi tahun 1998. Ekonomi kita masih tumbuh kok, tetapi memang tidak sekencang yang diharapkan.
Nah, balik ke soal saham. Ada baiknya melihat ke belakang untuk melihat apa yang telah terjadi selama ini. Paling tidak untuk mengetahui pertumbuhan saham-saham kita dalam 5 tahun terakhir. Dengan mengetahui trend-nya, Anda sebagai investor atau yang mau belajar berinvestasi bisa memiliki dasar untuk menganalisa masa depan.
Baca juga: Sekilas investasi saham.
Data dari Bloomberg di bawah ini terlihat bahwa 5 tahun di awal Agustus 2010 IHSG berada pada 3060. Bandingkn dengan posisi 4802 di akhir Juli lalu. Ini berarti bahwa dalam 5 tahun ini, dan meski dunia dipayungi kondisi krisis ekonomi global, rata-rata harga saham di bursa Indonesia masih mencatat kenaikan sebesar 56,93%, atau sekitar 11,38% per tahun!
Apakah angka itu terlalu kecil untuk harapan investasi Anda?
Sekali lagi angka di atas hanya menunjukkan rata-rata kinerja dari sekitar 520 perusahaan yang listing di BEI. Tentu banyak perusahaan yang mencatat kinerja pertumbuhan yang positip dan banyak pula yang turun alias negatif. Maka didapatlah angka rata-rata tersebut.
Sebagai contoh saja, dalam setahun ini saja, terdapat setidaknya 19 perusahaan yang nilai sahamnya naik minimal 2 kali lipat, alias di atas 100%! Bahkan ada yang sampai di atas 300% sebagaimana terlihat di bawah ini:
No | Nama Perusahaan | Saham | Kinerja (%) | ||
1 Hari | 1 Bulan | 1 Tahun | |||
1 | PT Grand Kartech Tbk | KRAH | 4.32 | 17.92 | 344,72 |
2 | PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk | TMAS | -4.05 | -6.67 | 341,26 |
3 | PT Ictsi Jasa Prima Tbk. | KARW | 0 | 1.03 | 258,18 |
4 | PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk | BPII | 0 | 0 | 233,33 |
5 | PT SMR Utama Tbk | SMRU | -0.32 | -6.12 | 203,96 |
6 | PT Sri Rezeki Isman Tbk | SRIL | 7.31 | 55.12 | 199,36 |
7 | PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk | DSFI | 1.45 | 3.7 | 174,51 |
8 | PT Eratex Djaja Tbk | ERTX | 0 | 4.21 | 167,57 |
9 | PT Bisi International Tbk | BISI | 0.36 | -13.75 | 165,38 |
10 | PT Tanah Laut Tbk | INDX | -2.57 | -2.15 | 147,28 |
11 | PT Nipress Tbk | NIPS | 0 | -0.83 | 131,66 |
12 | PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | INPP | -1.52 | 11.14 | 119.77 |
13 | PT Waskita Karya (Persero) Tbk | WSKT | 2.61 | 16.45 | 118,52 |
14 | PT Intermedia Capital Tbk | MDIA | 6.53 | -0.12 | 115,95 |
15 | PT Bank Capital Indonesia Tbk | BACA | 1.02 | -1 | 112,90 |
16 | PT Samudera Indonesia Tbk | SMDR | 3.8 | -10.49 | 105,26 |
17 | PT Bhakti Capital Indonesia Tbk | BCAP | 0.27 | -0.81 | 101,10 |
18 | PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk | PJAA | 2.27 | -12.11 | 100,89 |
Perusahaan-perusahaan tersebut mewakili berbagai bidang seperti pelayaran, manufaktur, tekstil, kontraktor bahkan pertanian. Silahkan diklik di nama perusahaan untuk mengenal lebih lanjut. Ini belum termasuk ratusan perusahaan lainnya yang berkinerja 10% – 90%. Apakah ada diantara saham tersebut ciamik tersebut di atas yang Anda koleksi tahun ini?
Tentu saja kinerja dalam suatu periode tidak selalu menjadi janji atau patokan untuk menentukan kinerja berikutnya. Namun tetap angka ini menjadi salah satu komponen penting dalam memilih saham terbaik, selain unsur-unsur fundamental perusahaan tersebut.
Jadi, ekonomi boleh surut atau melambat, tetapi investasi saham juga punya warna-warni tersendiri yang selalu memikat dan menantang. Selamat berinvestasi!
(Sumber data: Bloomberg.com, Infovesta.com; diolah)
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..