Bitcoin, Salah Satu Alternatif untuk Simpan Kekayaan Saat Krisis?

Ketika krisis perekonomian melanda suatu negara dan Bank Sentral negara tersebut mulai membatasi akses masyarakat ke mata uang lokal negara mereka, masyarakat biasanya mulai panik dan mencari alternatif lain untuk menyimpan kekayaan mereka. Selama ini, emas merupakan contoh bentuk penyimpanan kekayaan yang baik selain berbagai pilihan investasi lainnya seperti saham atau properti.

Namun bagaimana dengan Bitcoin?

Bitcoin diterima sebagai mata uang virtual sejak kemunculannya pada tahun 2009. Dengan cepat Bitcoin diterima sebagai alat pembayaran atau pengiriman uang antarnegara. Perusahaan-perusahaan papan atas dunia seperti Microsoft, Dell, Rakuten dan Overstock sudah terjun langsung untuk menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin. Lalu dapatkah Bitcoin menjadi alternatif terbaik untuk dijadikan pilihan investasi untuk menyimpan kekayaan?

Krisis di Cyprus dan dampaknya terhadap Bitcoin

Ketika Cyprus mengalami krisis perbankan besar-besaran di tahun 2013, semua bank di negara tersebut ditutup selama beberapa hari dan masyarakat tidak dapat menarik uang mereka karena mesin ATM yang tersebar di negara mereka pun tidak diisi uang oleh para lembaga perbankan. Beranjak dari kasus tersebut, masyarakat Cyprus mulai kehilangan rasa percaya mereka terhadap pemerintah dalam mengontrol uang mereka. Akibatnya, masyarakat Cyprus serta negara-negara tetangga mereka yang berisiko terkena imbas krisis seperti Spanyol dan Yunani, memilih untuk menyimpan kekayaan mereka dalam Bitcoin.

Grafik di bawah ini menunjukkan pergerakan harga Bitcoin ketika krisis Cyprus terjadi. Dalam kurun waktu tiga minggu saja, harga Bitcoin yang saat itu hanya bernilai $40 per Bitcoin, melonjak dua kali lipat menjadi $95 per Bitcoin. Pada seminggu berikutnya, harga Bitcoin menyentuh $200 per Bitcoin.

Warga Yunani tertarik dengan Bitcoin

Kasus yang hampir serupa terjadi kembali baru-baru ini di Yunani. Di berbagai media diberitakan bahwa masyarakat Yunani kini mulai melirik Bitcoin platform perdagangan online untuk melihat potensi uang digital Bitcoin dalam menggantikan Euro. Kasus krisis Yunani memang semakin parah dimana kini Bank Sentral Eropa membekukan dana yang penting dalam mendukung perbankan Yunani sehingga bank-bank mulai ditutup dan pasar saham berhenti beroperasi dalam jangka waktu satu minggu ke depan. Merasa panik, masyarakat Yunani mulai berpindah ke Bitcoin untuk mengamankan kekayaan mereka. Dampaknya, harga Bitcoin meroket tinggi dari harga 3,2 juta Rupiah menjadi 3,6 juta Rupiah per Bitcoin dalam waktu seminggu terakhir.

Hasil wawancara CNNMoney dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa jual-beli Bitcoin di Eropa menyatakan adanya gelombang bisnis dari Yunani. Sebagai contoh di marketplace Bitcoin di Jerman, Bitcoin.de, CEO Oliver Flaskaemper melaporkan jumlah orang Yunani yang mendaftarkan diri untuk memperdagangkan bitcoin naik 10 kali lipat dari biasanya. Perdagangan Bitcoin dari Yunani naik 79 persen dari rata-rata perdagangan 10 pekan di Bitstamp, perdagangan Bitcoin terbesar ketiga di dunia. Bahkan perdagangan Bitcoin di China juga menarik perhatian pebisnis Yunani. LakeBTC, yang berkantor pusat di Shanghai, mendapati kenaikan 40 persen pengunjung yang memakai komputer di Yunani.

Bitcoin sebagai alat penyimpan kekayaan

Meskipun nilai Bitcoin sendiri cenderung fluktuatif karena harga murni ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar, Bitcoin memang menjadi salah satu alternatif terbaik untuk dijadikan alat penyimpanan kekayaan. Seperti emas, Bitcoin sudah ditetapkan oleh sistem bahwa mata uang digital ini hanya akan diciptakan sebanyak 21 juta Bitcoin. Dengan suplai yang terbatas namun tingkat permintaan terus bertambah, harga Bitcoin pun semakin merangkak naik. Bitcoin, meskipun kasat mata, terbukti menjadi suatu bentuk asset digital yang sangat aman dan benar-benar terlepas dari kontrol pihak ketiga karena semua transaksi bergerak dalam sistem peer-to-peer yang terdesentralisasi.

Berbeda dengan emas yang hanya bisa dijadikan store value, Bitcoin dapat mempermudah masyarakat dalam mengirimkan uang antarnegara. Karena tidak melibatkan pihak ketiga yang memproses transaksi dan mengenakan biaya yang tinggi kepada pengguna yang ingin menggunakan layanan mereka, pengiriman uang via Bitcoin dapat berjalan dalam hitungan detik dengan biaya yang tidak melebihi angka 500 Rupiah—tidak peduli berapa besar jumlah uang yang dikirimkan. Saat ini, Bitcoin bisa diperjualbelikan dengan hampir seluruh mata uang di dunia.