Analisa Saham PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

PT London Sumatra Indonesia Tbk dengan kode saham LSIP adalah perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan (agriculture) kelapa sawit sekaligus penghasil minyak sawit (crude palm oil – CPO). Perusahaan yang berdiri pada tanggal 18 desember 1962 ini merupakan anak usaha dari salah satu perusahaan agriculture lainnya yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Di Indonesia sendiri terdapat banyak perusahaan-perusahaan sektor agriculture CPO lainnya seperti AALI, BWPT, SIMP, UNSP dan lain-lain.

Perkebunan LSIP tersebar di beberapa wilayah Indonesia terutama di daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Bidang usaha LSIP adalah menjual komoditas CPO yang mekanisme harganya diatur oleh posisi supply (penawaran) dan demand (permintaan) pasar, dan tentu saja faktor alam. Dengan demikian prospek saham-saham agriculture CPO, termasuk LSIP lebih cenderung tergantung harga komoditas CPO di tingkat dunia. Jika suatu harga CPO naik maka potensi saham CPO khususnya LSIP juga akan cerah, tanpa mengesampingkan aspek fundamental perusahaan.

Baca juga: Mengenal Investasi Saham

Harga CPO sendiri pada semester ke 2 tahun 2014 mengalami penurunan yang sangat signifikan bahkan mencapai titik terendah dari rata-rata harga CPO 5 tahun terakhir. Padahal diawal tahun 2014 harga CPO sempat mengalami penguatan signifikan yang membuat harga saham-saham CPO di bursa efek Indonesia melonjak. Saham LSIP sendiri pada awal tahun 2014 berada pada level 1500an kemudian pada pertengahan bulan Mei sudah meningkat menjadi 2450-an.

Memasuki semester 2 tahun 2014, saham LSIP mengalami penurunan yang cukup sinifikan karena harga CPO juga turun. Untungnya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutuskan akan menggunakan CPO sebagai bahan bakar biodiesel. PT Pertamina juga akan meningkatkan kandungan biodiesel pada komponen solar. Hal-hal ini berkontribusi meningkatkan demand CPO dalam negeri. Otomatis saham-saham CPO-pun berprospek tumbuh positip.

Nilai tukar rupiah yang melemah setelah di sekitar Rp.12000 justru punya membawa dampak positif pada emiten CPO khusunya LSIP. Karena semua emiten CPO d indonesia sepenuhnya berorientasi pada US Dolar (USD) karena memang lebih banyak mengekspor produk CPO keluar negeri. Dengan demikian, walau harga CPO terus tertekan saham LSIP tetap memiliki prospek bagus dimasa depan.

Kinerja Keuangan

Selama tahun 2011 sampai tahun 2013 omzet LSIP mengalami penurunan sebesar 11% akibat penurunan permintaan dari konsumen CPO dunia karena terjadinya perlambatan ekonomi. Namun pada semester 1 tahun 2014 penjualan LSIP mengalami kenaikan sebesar 22.08% dibandingkan semester 1 2013. Sedangkan untuk beban Pokok LSIP hanya sedikit mengalami kenaikan sebesar 1.33%.  LSIP membukukan kenaikan laba bersih Rp467,36 milliar pada semester 1 tahun 2014 jika dibandingkan laba di periode yang sama 2013. Di saat yang sama LSIP mencatatkan return on equity (ROE) sebesar 12.79%.

Menilai Kewajaran Harga Saham LSIP 

Tabel nilai saham-saham sektor plantation.

Secara valuasi P/E saham LSIP pada harga sekarang 1885 dihargai dengan P/E paling murah dibandingkan dengan perusahaan satu sektor lainnya. Secara rasio price to book value (PBV) LSIP masih kalah dibandingkan perusahaan-perusahaan lainnya disektor yang sama. Apabila P/E LSIP disamakan di posisi 13, maka harga LSIP seharusnya adalah: 2022 (155.56 x 13). Jadi untuk jangka pendek pada harga sekarang ada peluang untuk trading dengan target price pada level harga 2000-2025.

Dengan metode discount cashflow (DCF) dengan asumsi compund annual growth ratio (CAGR) sebesar 20% (mengingat peningkatan kinerja LSIP yang cukup bagus), dengan dividen payout ratio sebesar 29%, asumsi P/E tahun depan disesuaikan rata-rata P/E industri CPO Indonesia sebesar 13 serta tingkat diskon sebesar 20%, maka harga wajar LSIP tahun depan adalah sekitar 2184 dengan margin of safety sebesar 15.84%.

(Kontributor: Rikosiwi Sandi Saputro. Investor dan Analis Saham, tinggal di Surabaya. Riko banyak berbagi informasi seputar investasi saham melalui websitenya: Rikopedia.com.)