Listrik Tenaga Surya, Solusi Mudah Atasi Masalah Listrik

Masyarakat Pematang Siantar yang hendak menuju Parapat pasti menemukan sejumlah lampu listrik tenaga surya yang berselang dengan pepohonan, menjadi penerang jalan di malam hari. Tidak perlu listrik PLN, cukup tenaga matahari yang disimpan dalam baterai khusus. Jika Anda lebih teliti lagi, di berbagai daerah penggunaan listrik tenaga surya sudah mulai marak ditemui dan dimanfaatkan dalam berbagai bentuk..

Lampu-lampu di jantung kota Jakarta dan jejeran penerangan jalan umum (PJU) menuju bandara Soekarno Hatta belakangan ini juga sudah berganti lebih apik dengan lampu listrik tenaga surya. Ciri utamanya adalah keberadaan papan panel surya persegi empat di bagian atas, serta ketiadaan gelantungan kabel listrik yang sering mengganggu pemandangan. Efeknya, kota lebih terlihat apik dan modern.

Yess, itulah demam hemat energy dan ramah lingkungan yang sedang menjadi tren dunia termasuk di Indonesia. Pemerintah dan masyarakat berlomba menggunakan sumber daya alami untuk menekan penggunaan tenaga listrik yang selama ini dihasilkan dari pembakaran batubara serta BBM. Kedua bahan tersebut memang mahal dan mengotori lingkungan karena pembakarannya menghasilkan CO2 (karbon diaoksida) yang merusak lapisan Ozon di atmosfir. Lebih buruk lagi, keduanya bakal habis dalam jangka waktu tertentu karena tidak bisa diperbaharui dengan cepat. Matahari pun menjadi salah satu alternative sumber tenaga listrik abadi.

Selain menjadi penerang jalanan, penggunaan tenaga surya juga sangat praktis untuk rumah, kantor, bahkan menjadi pembangkit listrik untuk aneka manfaat dalam skala luas. Di luar negeri, masyarakat rela berinvestasi memasang panel surya rumah agar untuk mengurangi bahkan mengganti pemakaian listrik konvensional yang semkain membengkak tagihannya setiap bulan.

Di Indonesia sendiri, penggunaan listrik tenaga surya sudah banyak terlihat di lingkungan perumahan, terutama untuk penerangan jalan. Dalam skala rumah tangga sendiri, sebetulnya sudah tersedia banyak perangkat listrik tenaga surya untuk mengganti listrik PLN yang sering byar pet. Mati lampu atau daerah belum terjangkau listrik bukan halangan untuk tetap benderang di malam hari.

“Saya sekarang tidak kuatir lagi saat bepergian atau mati lampu. Sejak kami memasang panel surya, rumah gak pernah gelap lagi di malam hari,” kata ibu Liana, warga Citra Garden Tangerang yang mengaku sangat parno dengan suasana gelap. Itulah sebabnya rumahnya dipasangi perangkat listrik tenaga surya yang selalu menyediakan tenaga listrik untuk seisi rumah.

Adam, tenaga pemasar dari PowerSurya.com mengaku bahwa masyarakat Indonesia mulai menggemari produk tenaga surya karena praktis dan membantu penghematan biaya bulanan. “Biasanya mereka mulai dari Litsumi, mas. Apalagi produk ini asli buatan Indonesia serta disertifikasi langsung oleh BPPT,” jelas Adam yang juga mengaku mendapat banyak pelanggan dari daerah pedalaman.

Litsumi (listrik tenaga surya mini) adalah perangkat listrik tenaga surya yang terdiri dari panel surya beserta tiga lampu LED super terang. Alat ini sangat praktis dan mudah dipasang untuk menjadi penerang, menggantikan lampu listrik biasa. Bentuknya praktis dan mudah dipasang di mana saja, yang penting ada matahari. Tidak heran, Litsumi juga diborong warga kota sampai para nelayan dan perusahaan tambang yang memerlukan penerangan di tengah hutan.

“Untuk skala besar, kami bekerja sama dengan pemda dan kontraktor yang membuat penerangan jalan umum (PJU) atau pembangkit listrik tenaga surya di daerahnya,” papar Adam yang sedang bersiap-siap menghadiri SolarTech Expo di Kemayoran, Jakarta tanggal 13-15 Mei 2014.

Solartech Expo merupakan ajang pertemuan dan pameran industry perangkat listrik tenaga surya. Selain menghadirkan produsen dalam negeri, ajang ini rutin pula menarik pabrikan dari luar negeri. Mereka mengincar pasar listrik tenaga surya di Indonesia yang sedang mekar.

Artikel Terkait Lainnya: