Anda mungkin merasa sudah cukup terbiasa dengan urusan uang, menabung, perbankan dan seterusnya. Tetapi apakah Anda sudah termasuk orang yang melek soal informasi keuangan dasar (financial literate)? Anda bisa menguji diri Anda dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
- Tahu Anda bahwa kredit kita di bank yang satu akan terbaca juga di bank lainnya?
- Tahu Anda bahwa ketika kita mengambil Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Kepemilikan Mobil (KPM), secara otomatis kita sudah diikutkan juga dalam asuransi jiwa?
- Tahu Anda bahwa barang yang sudah digadaikan di pegadaian, masa gadainya dapat diperpanjang apabila kondisi keuangan kita tidak memungkinkan untuk menebusnya?
- Tahu Anda bahwa kalau mobil yang rusak akibat kelalaian kita sendiri tidak bisa dimintakan penggantian biaya perbaikan ke asuransi?
- Tahu Anda bahwa ada skema manfaat pasti dan iuran pasti dalam persiapan dana pensiun di perusahaan?
- Tahu Anda bahwa perusahaan Manajer Investasi (MI) berhak menolak penjualan/penarikan dana Anda ketika di hari yang sama terjadi redemption dalam jumlah besar?
Jika Anda mengatakan tidak terhadap lebih dari 3 pertanyaan di atas, maka dapat dikatakan bahwa Anda belum tergolong orang yang melek finansial. Akan tetapi fakta meang menunjukkan bahwa sejumlah besar penduduk Indonesia belum melek finansial. Bukan saja mereka yang berada jauh dari perkotaan, tetapi juga meliputi masyarakat perkotaan dan mereka yang sebetulnya berpendidikan baik.
Survei OJK yang diadakan tahun lalu di 20 propinsi dan mencakup 8.000 responden menunjukkan angka mencengangkan.Tingkat pemahaman masyarakat atas jasa perbankan hanya sekitar 22%, jasa asuransi 18% dan pegadaian 15%. Dari responden sebanyak itu, hanya 7 orang yang mengerti tentang lembaga pembiayaan dan sekitar 4% saja yang paham soal pasar modal! Survei lainnya menunjukkan bahwa hanya sekitar 20% penduduk Indonesia memiliki akses ke produk dan layanan perbankan.
OJK melalui aneka program bertekad mendobrak kondisi yang tidak menguntungkan ini. Berbagai program edukasi pun digeber dan menyasar aneka lapisan masyarakat, termasuk ibu rumah tangga dan mahasiswa. Tidak lupa OJK mengembangkan berbagai produk dan layanan jasa keuangan. Regulasi pun dipermudah dan disederhanakan untuk membuka akses masyarakat ke berbagai pilihan investasi. Selain memperkuat perekonomian nasional, pengenalan beragam produk investasi pasar modal dapat membantu masyarakat memperoleh manfaat keuntungan investasi.
Masa depan milik mereka yang tahu mengelola keuangan dengan baik dan memuai berinvestasi sesegera mungkin.
Artikel Terkait Lainnya:
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..