Pilihan caleg Anda di pemilu/pilkada akan sangat menentukan kemajuan bisnis atau perencanaan kesejahteraan keuangan Anda ke depan. Lho kok bisa? Tentu saja. Karena tugas utama anggota legislatif adalah merumuskan kebijakan pembangunan dalam bentuk Undang-undang. Nah, pengalaman sudah menunjukan dalam beberapa tahun berdemokrasi bahwa pilihan caleg yang tidak benar membuat negara ini larut dalam berbagai persoalan yang bertele-tele, penuh kongkalikong yang menguras energi, waktu dan uang masyarakat (uang Anda).
Persoalan-persoalan mendasar seperti penyediaan pendidikan yang murah dan berkualitas, sarana kesehatan yang memadai dan terstandar baik, serta pengembangan perekonomian yang berbasis kerakyatan tidak berjalan baik. Impor produk pertanian dan peternakan masih sangat tinggi karena pemerintah bisa fokus meneruskan program swasembada pertanian. Masalah hukum tidak kalah rumit dan membebani masyarakat karena belum ada keinginan kuat untuk mereformasi sistim hukum. Pelayanan masyarakat juga masih sarat praktek pungli dan aneka modus korupsi, yang ujung-ujungnya menguras uang masyarakat.
Ruang-ruang sidang DPR yang kosong saat rapat juga menjadi salah satu indikator begitu banyaknya anggota legislative yang dulu sebenarnya tidak pantas dipilih oleh masyarakat. Boro-boro mengharap perkembangan usaha yang baik dari para pengambil kebijakan seperti itu?
Mengapa Perlu Caleg yang Baik?
Jangan salahkan pemerintah semata. Ini juga kesalahan masyarakat yang memilih caleg –selaku pengawas dan partner pemerintah- yang tidak berkualitas. Pemandangan sehari-hari dan berita media jelas menunjukkan bahwa pilihan masyarakat selama ini belum mengedepankan kualitas pribadi caleg-nya. Banyak caleg yang dipilih hanya berdasarkan dianggap memiliki kekayaan, pengaruh, popularitas, dan faktor-faktor lain yang sebetulnya tidak terkait dengan potensi kontribusi caleg tersebut terhadap pembangunan.
Karenanya, menjelang pesta demokrasi –pemilu dan pilkada- masyarakat memegang peranan untuk menentukan nasib bangsa ke depan. Jika Anda ingin melihat kualitas pemerintahan yang baik dan berkualitas, pilihlah caleg yang berkulaitas pula. Keberadaan anggota legislatif yang baik, dapat mengontrol program-program pemerintah agar lebih terarah, bersifat jangka panjang, memihak rakyat, dan mengedepankan kepentingan nasional.

Suara pilihan Anda, sangat menentukan kesejahteraan daerah dan bangsa kita. (pict:: ryzafardiansyah.wordpress.com)
Bagi kita anggota masyarakat, hal-hal ini berarti iklim usaha yang lebih baik, pelayanan publik yang lebih transparan dan efisien, ketersediaan barang dan jasa yang lebih terjangkau, dukungan terhadap produk dan industri dalam negeri, harapan aan kemandirian pangan, bahkan ketersediaan pendidian dan layanan kesehatan yang baik dan berkualitas, dan seterusnya.
Kriteria Caleg yang Sebaiknya Tidak Dipilih
Memilih caleg dengan kriteria baik dan berpotensi mendatangkan kebaikan bagi bangsa dan negara tidaklah mudah. Kebanyakan dari caleg tidaklah kita kenal. Mereka hanya menampilkan foto di jalanan, pohon, gedung, bis, angkot, atau iklan. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang dapat membantu kita menentukan caleg yang tidak layak dipilih; antara lain:
- Caleg yang bagi-bagi uang atau barang yang patut diduga sebagai upaya membujuk pemilih. Bila Anda ditawari uang atau barang dari caleg, apa yang Anda lakukan? Survei yang diadakan Polling Center menunjukkan bahwa 42% masyaraat pemilih menerima uang dari caleg, akan tetapi memutuskan untuk memilih berdasarkan hati nurani, dan memilih caleg lain. Caleg yang banyak menghamburkan uang dimasa kampanye , sangat berpotensi menjadi koruptor disaat berkuasa melalui korupsi anggaran atau malah memperjuangkan pihak-pihak lain yang membayarnya walaupun harus mengorbankan kepentingan masyarakat bangsa dan negara.
- Caleg yang tidak memiliki pekerjaan atau profesi yang jelas. Caleg pada kategori ini bisa jadi hanya mencari sumber penghasilan alias mencari pekerjaan. Bisa jadi nantinya mereka maka gaji buta, atau malah memanfaatkan jabatannya kepentingan sendiri.
- Caleg yang berpromosi dengan tidak memperhatikan etika. Sopan-santun yang baik bisa jadi menunjukkan kualitas etika dan kapabilitas seseorang. Hal ini pun berlaku pada caleg. Perhatikan tutur kata dan cara mereka berkampanye. Jika mereka menempelkan poster dan spanduk dengan sembarangan di pagar rumah Anda, atau tempat-tempat yang merusak estetika lingungan, apakah mereka masih caleg idaman Anda?
- Caleg Perusak Lingkungan. Tidak sedikit caleg yang secara sembarangan menempelkan poster dan spanduk kampanye di pohon atau taman-taman kota. Dimasa kampanye saja, mereka sudah tidak sadar untuk menjaga lingkungan, bagaimana kita mengharapkan program lingkungan yang bai dari mereka?
- Caleg yang Hanya Mengandalkan Popularitas. Anda tentu paham akan kategori ini bukan? Walaupun banyak pesohor yang juga berpendidikan mumpuni, tidak sedikit pula yang hanya mengandalkan popularitas, pengaruh keluarga, nama besar, status religiusitas dan sebagainya. Mereka hanya populer tetapi belum tentu didukung kapasitas dan kapabilitas memadai untuk menjadi anggota legislatif yang nantinya sangat berperan menentukan arah pembangunan daerah dan bangsa kita.
- Caleg Siluman dan Tidak Memiliki Program yang Jelas untuk Daerah Pemilihan(Dapil)-nya. Caleg yang baik harus sering turun ke daerahnya untuk memahami persoalan yang ada di tingkat lokal. Caleg siluman yang hanya muncul menjelang pemilu/pilkada, jelas bukan orang yang akan mewakili Anda dengan baik. Pilihlah idaman yang memiliki program kerja yang bermanfaat untuk daerah Anda maupun kepentingan nasional.
- Caleg yang Memiliki Rekam Jejak Buruk. Banyak lho pelaku korupsi yang kembali mencalonkan diri sebagai caleg. Hindarilah memilih orang-orang tersebut. Demikian juga dengan orang-orang yang memiliki reputasi buruk dalam masyarakat. Bisa jadi mereka berprofesi sebagai preman (kadang menyamar di organisasi kepemudaan), provokator massa, pimpinan/anggota LSM yang tidak memiliki program kerjanya yang jelas, dan seterusnya.
- Caleg yang Sudah Terbukti Tidak Berprestasi. Caleg yang saat ini sudah menjabat di legislatif pun bisa Anda nilai sendiri. Tentu banyak yang berkriteria baik dan membanggakan bukan? Tetapi banyak juga yang berperilaku tidak membanggakan. Apakah dia tukang bolos di sidang, tukang adu domba, mafia anggaran, broker kepentingan berbagai pihak, atau malah prestasinya tidak jelas? Jangan pilih lagi!
Anda sebagai pemilih cerdas tentu memiliki juga kriteria-kriteria sendiri terkait caleg idaman bukan? Poin-poin di atas hanyalah sebagai masukan, Andalah yang akan menentukan pilihan Anda nantinya. Tetapi ingat bahwa pilihan Anda, akan sangat berarti bagi kesejahteraan masyarakat, bahkan kesejahteraan kantong Anda sendiri.
Tips:
Tak kenal, maka tak sayang. Untuk mengenal lebih dekat caleg-caleg yang siap-siap bertarung di pemilu 2014, silahkan baca profil calon anggota DPR RI yang telah ditampilkan di website KPU. Pilihan Anda sangat menentukan nasib bangsa kita, karena itu pastikan Anda berbartisipasi dalam pemilu dan pilkada dengan memilih calon legislatif yang baik.
Artikel Terkait Lainnya:
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..