OJK: 80 Perusahaan Investasi Terindikasi Penipuan!

OJK_80 investasi tipuanTawaran bisnis dengan janji-janji menggiurkan merupakan modus penipuan yang masih marak menjerat korban di aneka jenjang strata masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memperingatkan bahwa saat ini, setidaknya terdapat 80 perusahaan dengan izin investasi yang tidak jelas. Mereka menawarkan investasi dengan keuntungan tinggi, tetapi risikonya besar. Modusnya, dana nasabah diputar di pasar komoditas berjangka atau valuta asing dengan tawaran imbal hasil tinggi.

“Ada lebih dari 100 kasus yang sudah kami teruskan pada Satuan Tugas Waspada Investasi,” kata Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, di acara Indonesia Financial Expo Forum (IFEF), Jakarta, Jumat (4/10/2013). Sayangnya, dia tidak mengungkapkan rinci identitas 80 perusahaan tersebut.

Pemaparan ini sepertinya masih mencakup jumlah kecil perusahaan yang berpotensi menimbulkan penipuan bagi masyarakat. OJK belum menyentuh usaha-usaha investasi ilegal yang dilakukan oleh usaha-usaha kecil (bisa berbentuk perusahaan, koperasi, usaha simpan pinjam, penawaran bisnis, MLM tipuan) bahkan perorangan. Namun hampir semua penipuan bisnis investasi yang marak saat ini pada dasarnya merupakan ponzi alias skema piramida.

Meskipun demikian, ia menjanjikan bahwa OJK akan lebih agresif mengawasi berbagai institusi keuangan dan mresepon setiap aduan masyarakat untuk mencegah masalah-masalah yang dapat merugikan nasabah, investor dan masyarakat pada umumnya. OJK juga akan menggenjot fungsi edukasi keuangan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menilai aneka tawaran investasi.

OJK saat ini sedang berusaha memetakan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap dunia investasi, dengan menyusun indeks literasi dan indeks utilitas masyarakat. OJK pun mensurvei setidaknya 8.000 orang di 20 provinsi untuk mengukur peta pengetahuan masyarakat terhadap institusi keuangan.

Baca juga: OJK Amerika Bongkar Penipuan Investasi Bermodus Bitcoin

Indeks literasi nantinya diharapkan dapat menggambarkan pengetahuan masyarakat terhadap karakteristik maupun produk keuangan. yang ada. Sementara indeks utilitas dapat menggambarkan pengetahuan dan penggunaan produk keuangan yang formal. “Misalnya masyarakat bawah lebih mengenal pegadaian dan masyarakat atas sudah mengenal bank, namun belum tahu risiko dan manfaatnya,” kata Kusumaningtuti.

Dengan edukasi dan pengawasan, OJK berharap ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga investasi Tanah Air dan menciptakan institusi keuangan yang berkualitas. Untuk menangkal diri dari jerat penipuan investasi, ada baiknya masyarakat selalu mewaspadai tawaran bisnis atau investasi yang menawarkan return (hasil) yang diluar kewajaran tanpa penjelasan yang logis.

Penipuan bisa menimpa siapa saja. Masyarakat pun harus selalu kritis terhadap profil perusahaan dengan menanyakan legalitas perizinan, latar belakang perusahaan, sifat bisnis/produk perusahaan, kantor-kantor cabang atau contact centre, dan informasi lainnya yang bisa meyakinkan dalam pengambilan keputusan.

Jangan ragu untuk mengatakan tidak jika Anda sendiri merasa ragu.

Artikel Terkait Lainnya:

Comments

  1. Sekarang marak program investasi dengan skema ponzi. Masyarakat yang tak mengerti akan mudah tergiur.

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: