Jadwal 6 Kesempatan Berinvestasi Dalam Surat Berharga Negara di 2020

Masyarakat Indonesia semakin akrab dengan peluang investasi dalam aneka surat berharga negara (SBN) ritel yang diterbitkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan. SBN menjadi pilihan favorit karena mudah dan murah, kepastian imbal hasil serta tingkat keamanan investasi yang tinggi. Selain itu masyarakat investor bangga karena bisa berinvestasi sambil berkontribusi langsung bagi pembangunan nasional.

Untuk tahun 2020, Kementerian Keuangan merencanakan untuk menerbitkan 6 kali SBN ritel dalam bentuk Saving Bond Ritel (SBR) Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST). Sukuk sendiri merupakan SBN berbasis syariah yang telah disetujui oleh Dewan Syariah Nasional MUI.

Penerbitan SBN tahun ini diharapkan dapat mengumpulkan Rp40 – Rp60 triliun dana masyarakat untuk pembiayaan pembangunan. Angka ini lebih rendah dibandingkan target tahun lalu yang mencapai Rp80 triliun, dengan realisasi mencapai Rp49.89 triliun.

Tiga SBN diterbitkan di semester pertama, dan tiga berikutnya akan ditawarkan kepada masyarakat pada semester kedua 2020. SBN pertama yaitu Saving Bond Ritel (SBR) 009 akan diterbitkan pada tanggal 27 Januari 2020 mendatang. Adapun jadwal rencana penerbitan SBN 2020 adalahs ebagai berikut:

27 Januari 2020: SBR009
24 Februari 2020: SR012
23 Juni 2020: SBR010
28 Agustus 2020: ST007
1 Oktober 2020: ORI017
26 Oktober 2020: ST008

Minat masyarakat untuk berinvestasi di SBN masih akan tetap tinggi seiring semakin luasnya informasi tentang kemudahan berinvestasi. Apalagi SBN ritel mudah dibeli secara online, sehingga semua orang pada dasarnya bisa menjadi investor SBN, di mana pun mereka berada. Kemudahan-kemudahan ini secara tidak langsung membuat generasi muda semakin melek investasi. Catatan atas investasi SBN sebelumnya menunjukkan peningkatan partisipasi kalangan millenial menanamkan duitnya dalam SBN.

Namun demikian pemerintah sebaiknya menetapkan persentase kupon (imbal hasil) yang menarik, mengingat pilihan-pilihan investasi juga semakin banyak. SBN harus memberikan imbal hasil yang kompetitif.

Selain itu, diharapkan pada setiap penerbitan SBN disediakan deskripsi tujuan yang lebih jelas dan terbuka. Karena bisa jadi masyarakat berinvestasi bukan semata untuk mengejar keuntungan, melainkan karena terpanggil untuk ikut mewujudkan tujuan pembangunan dari penerbitan SBN tersebut. SBN membuka peluang masyarakat untuk menjadi pahlawan pembangunan.

Pastikan Anda menjadi investor cerdas bagi bangsa Indonesia. (ALF)