Berita baru bagi dunia kripto (cryptocurrency) datang dari Facebook. Raksasa media sosial ini meluncurkan ide untuk memiliki sistem pembayaran digital sendiri. Platfom pembayaran ini memungkinkan penggunanya mengirim dan melakukan transaksi dengan cepat tanpa biaya, layaknya transaksi online kripto lainnya.
Mata uang kripto dari Facebook bernama Libra nantinya dapat dicairkan atau dibelanjakan di merchant yang menjadi rekanan Facebook, dengan menggunakan wallet pihak ketiga atau wallet kripto Facebook yang disebut Callibra. Calibra sendiri akan dibenamkan dalam aplikasi Whatsapp, Messenger, dan Facebook. Menurut General Partner Blockchain Capital, Spencer Bogart, kehadiran Libra ditujukan untuk mendukung transaksi sehari-hari yang bersifat komersil, semisal mengirim duit, membeli rumah, dan hal-hal lainnya secara online.
Sistem pembayaran ini secara tidak langsung ditandingkan dengan sistem pembayaran online di sejumlah negara di mana WeChat, sistem pembayaran digital yang dibangun oleh perusahaan China: Tencent, telah sangat populer dan digunakan oleh pengguna applikasi WeChat untuk aneka keperluan transaksi sehari-hari.
Facebook mengumumkan kehadiran Libra yang disebut dibangun bekerjasama dengan 27 partner saat ini seperti Mastercard, Visa, Andreessen Horowitz, dan Uber. masing-masing parner dikabarkan menanam setidaknya $10 juta untuk memulai proyek Libra. Jika proyek ini jadi diluncurkan tahun depan dengan sekitar 100 partner global, maka Libra akan menjadi salah satu langkah terbesar sebuah perusahaan ke dalam dunia mata uang digital. Padahal dunia kripto masih diwarnai isu seperti investasi spekulatif bitcoin, pencucian uang, transaksi ecommerce ilegal, termasuk penggunaan mata uang kripto untuk membeli obat terlarang di dunia maya.
Namun demikian pihak Facebook cukup yakin bahwa Libra akan menjadi pondasi baru sistem pembayaran masa depan. “Sekaranglah waktunya untuk sistem (pembayaran) yang lebih baik,” kata David Marcus, kepala riset teknologi blockchain Facebook dalam acara pengenalan Libra di San Fransisco. “Ini (Libra) bisa membawa perubahan yang sangat mendasar bagi seluruh dunia.”
Libra akan didukung oleh mata uang resmi seperti dollar atau euro. Karena itu, berbeda dengan bitcoin, nilai Libra tidak akan berfluktuasi melebihi pergerakan nilai mata uang. Dengan demikian Libra tidak cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi untuk tujuan spekulasi. Tak heran bila beredar juga opini bahwa Libra sejatinya merupakan evolusi dari Paypal, salah satu sistem pembayaran online populer.
Sejumlah pihak mengkritisi keamanan transaksi Libra mengingat Facebook seringkali direpotkan dengan isu kebocoran data penggunanya, yang dikuatirkan berpotensi merugikan pengguna Libra nantinya. Namun Facebook menepis anggapan ini. Libra tidak akan ditangani langsung oleh Facebook melainkan oleh sebuah anak perusahaan tersendiri yaitu Callibra Association yang berpusat di Swiss. Facebok dan Callibra serta para partner yang mendirikan Libra akan berbagi keuntungan dari aktivitas transaksi pengguna Libra.
Untuk menjaga keamanan pengguna, sangat disarankan untuk tidak mencampur aktivitas transasi Libra dengan aktivitas berselancar di Facebook. Selain itu, demi mencegah penyalahgunaan Libra untuk transaksi kriminal, pembelian Libra hanya bisa dilakukan setelah pengguna mendaftarkan identitas diri seperti KTP, passport atau SIM. Kita tunggu kehadiran Libra di awal tahun 2020. (AL)
manarik, kita lihat seperti apa nantinya.