Pemilu demokratis Indonesia telah usai dengan segala hingar-bingarnya. Sejumlah hasil survei cepat (Quick Count) menunjukkan pasangan Jokowi – Amin Ma’ruf meraih sekitar 54% suara dan Prabowo – Sandi meraup 45% suara. Bagaimana pengaruh pemilu bagi prospek investasi saham?
Sebelum berlangsungnya pemilu, sejumlah analis telah mengeluarkan rekomendasi saham yang diperkirakan akan terdampak positip, baik jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung hasil pemilu. Para analis sepakat bahwa saham-saham yang dekat dengan pribadi pasangan calon (paslon) presiden dan wapres berpeluang menikmati kenaikan, bila paslon tersebut menang.
Baca juga: Mengenal Investasi Saham
Dari pasangan Jokowi – Amin Ma’ruf, saham-saham milik atau terkait dengan Erick Tohir (Mahaka Media) dan Hary Tanoesudibjo (MNC Group) diproyeksikan terdampak hasil pilpres. Keduanya merupakan tim kampanye Jokowi – Amin Ma’ruf. Demikian juga saham Saratoga Group milik Sandiaga Uno dianggap bakal sangat terpengaruh langsung hasil pilpres.
Pemilu pun usai, berlangsung sangat baik dan relatif aman. Sesuai prediksi
Hal ini direspon bursa dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sehari setelah pilpres transaksi jual beli saham di BEI mencapai Rp7,7 triliun. Dari angka ini tercatat setidaknya Rp1,15 triliun dana masuk karena aksi beli saham oleh para investor asing.
Penguatan ini akan terus berlanjut jika situasi aman dapat dipertahankan. Maklum investor asing yang biasanya sangat peka dengan situasi nasional. Selain itu, suasana happy pasar modal kemungkinan bertahan dengan datangnya masa-masa pembagian deviden (keuntungan) hasil investasi saham sesuai kinerja perusahaan selama kuartal pertama.
Hasil hitung cepat yang menunjukkan kemenangan pasangan Jokowi – Amin Ma’ruf diperkirakan menjadi penyebab rontoknya saham SRTG (Saratoga). Belum ada reaksi siginifikan dari saham-saham MNC ataupun Mahaka Media.
Indikasi kemenangan Jokowi – Ma’ruf akan mendorong prospek positif emiten konstruksi dan perbankan. Maklum presiden Jokowi sangat memperhatikan pengembangan infrastruktur. Sepanjang pemerintahan dalam 5 tahun terakhir sejumlah proyek besar bergulir. Trend pembangunan mega proyek 5 tahun mendatang bakal membawa prospek bagi saham konstruksi seperti WIKA, WSKT, PTPP, ADHI, WTON, JSMR, dan perusahaan pendukung seperti SMGR.
Optimisme pembangunan dan pembiayaan diperkirakan akan berdampak positip juga ke saham-saham perbankan seperti BMRI, BBRI, BBCA, dan BBNI. Demikian juga saham-saham consumer seperti UNVR, MYOR, ICBP, GGRM, dan HMSP patut dipertimbangkan seiring kenaikan konsumsi masyarakat dan membaiknya ekonomi secara menyeluruh.
Bagaimana dengan Anda? Pilihlah saham yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda. Selamat berinvestasi.
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..