PT Bank Ganesha akan melakukan penjualan saham perdana (Initial Public Offering– IPO) kepada masyarakat dengan menawarkan sebanyak 6,1 miliar lembar saham, atau setara dengan 63,44 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham perdana Bank Ganesha ditawarkan dengan kisaran harga awal Rp102-105 per lembarnya.
Dengan penjualan 6,1 miliar saham ini sesuai harga yang ditawarkan, maka Bank Ganesha diperkirakan dapat mengumpulkan dana segar senilai Rp622,2 miliar-Rp640,5 miliar.
“Mengacu pada proses book building, IPO Ganesha diharapkan dapat mengumpulkan dana di kisaran Rp620 miliar-Rp640 miliar. Bank Ganesha akan meningkatkan permodalan dan ekspansi,” papar Associate Director Investment Banking Indo Premier Securities, Eban S Banowo, di Grand Tropic Suites Hotel, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Untuk mendukung kelancaran proses IPO, Bank Ganesha menunjuk PT Indo Premier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek dengan masa penawaran umum pada 2-4 Maret 2016.
Baca juga: Mengenal Investasi saham
Dari keseluruhan saham yang ditawarkan, Bank Ganesha mengalokasikan sekitar 10% (sekitar 610 juta lembar) saham diantaranya untuk ditawarkan secara khusus kepada karyawan Bank Ganesha.
Menurut Presiden Direktur Bank Ganesha, Surjawaty Tatang, program employee stock allocation (ESA) ini merupakan bentuk penghargaan kepada karyawan atas kontribusinya bagi perusahaan. Diharapkan pula, kepemilikan saham di kalangan karyawan akan lebih meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) karyawan terhadap perusahaan.
Bersamaan dengan pelaksanaan IPO, Bank Ganesha juga akan menerbitkan saham baru dengan penawaran umum kepada PT Equity Development Investment Tbk (GSMF)sebanyak-banyaknya 2,4 miliar saham baru. Dari GSMF, diharapkan ada tambahan dana sekitar Rp244 – Rp252 milliar. Dengan demikian, Ganesha berharap dapat mengumpulkan dana sampai Rp892 miliar.
Surjawaty selanjutnya menekankan bahwa keseluruhan dana yang terkumpul dari IPO, akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit daam rangka pengembangan berbagai lini usaha sesuai kebijakan perusahaan.
“Kami fokus penyaluran kredit di komersial, SME, dan kredit konsumer. Sebesar 40 persen di kredit konsumer,” terang Surjawaty memperjelas fokus arah pengembangan Bank Ganesha. Selain itu, pengumpulan dana masyarakat ini akan mendorong Bank Ganesha naik kelas menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) II. Maklum untuk masuk ke kelompok ini, syaratnya adalah bank memiliki modal inti Rp1 triliun hingga Rp5 triliun. Saat ini Bank Ganesha masih berada dikategori BUKU I dengan modal inti sebesar Rp351 miliar.
Dengan menyandang predikat sebagai bank BUKU II, bank yang berdiri sejak tahun 1992 ini nantinya bisa berkespansi ke lini yang tak bisa dilakukan di BUKU I antara lain membuka layanan e-channel seperti m-banking dan internet banking, dan masuk ke dunia bancassurance.
Bank Ganesha saat ini beroperasi di tujuh kantor cabang, tujuh kantor cabang pembantu (KCP), dan tiga kantor kas yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Surabaya, dengan didukung 22 ATM yang terintegrasi dengan jaringan ATM Bersama. Tahun ini Bank Ganesha menargetkan akan membuka satu kantor cabang baru di luar Jabodetabek dengan harapan dapat meraup tambahan laba bersih Rp40 miliar.
Apakah Anda tertarik membeli saham perdana dari Bank Ganesha?
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..