Presiden Jokowi: Bagi dong Sahamnya kepada Karyawan !

Joko_Widodo_Hari ini presiden Joko Widodo menghadiri acara seremonial Bursa Efek Indonesia. Menariknya, presiden ternyata cukup peka melihat rendahnya partisipasi masyarakat umum dalam menikmati keuntungan produk pasar modal, termasuk saham. Maklum saja, investor saham saat ini memang didominasi oleh investor kakap dan investor institusi. Sementara investor bermodal mini yang mengembangkan duitnya di pasar modal Indonesia, barulah pada hitungan ratusan ribu orang, belum mencapai 1% penduduk Indonesia.

Di sisi lain, sampai dengan pertengahan tahun 2015, uang yang berputar di pasar modal Indonesia ternyata 65% berasal dari luar negeri alias investor asing, juga didominasi oleh investor besar. Hal ini tentulah sangat tidak menguntungkan dari sisi ekonomi dan pembagian kemakmuran. Bisa dibayangkan dengan perusahaan yang begitu banyak, karyawannya bekerja keras, tetapi sekitar 65% keuntungannya ternyata disedot ke luar negeri.

Sebagai pembanding, masyarakat investor di Malaysia sudah mencapai 18% dari penduduk negeri itu. Karenanya, dengan penduduk dewasa mencapai sekitar 200 juta orang, tidaklah muluk bila pemerintah Indonesia mentarget menaikkan jumlah investor lokal menjadi 1% alias sekitar 2 juta orang demi mencapai tujuan jangka panjang; berdaulat di pasar modal Indonesia. Berbagai cara pun dilakukan untuk mempopulerkan investasi pasar modal seperti saham, reksadana, dan obligasi sebagai investasi yang mudah dan murah.

Nah, dalam kunjungannya di Bursa Efek Indonesia, presiden Jokowi mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia yang sudah go public agar memberikan bonus kepada karyawan berupa jatah saham. Manfaatnya pasti banyak. Dengan memiliki saham, karyawan berpeluang mendapatkan keuntungan berinvestasi saham. Dengan demikian, sebagian keuntungan perusahaan tetap mengalir kembali ke para pemegang saham, dalam hal ini termasuk karyawan. Saham sebagai bukti kepemilikan perusahaan, juga dapat mendorong karyawan untuk lebih produktif dan membangun rasa memiliki terhadap pekerjaan dan perusahaan. Di sisi lain, kepemilikan saham oleh karyawan, akan melahirkan investor-investor baru yang tanpa sadar bisa mempercepat edukasi investasi saham di kalangan masyarakat umum.

Pembagian saham kepada karyawan bukanlah hal yang baru. Hal ini sangat lumrah dilakukan oleh perusahaan. PT Sri Rejeki Usman Tbk (SRIL) merupakan salah contoh perusahaan yang berusaha memakmurkan 10.000 karyawannya lewat pembagian kepemilikan saham. Maklum saham SRIL memang lagi kinclong banget dan menjadi incaran investor.

“Saya yakin nasabah biasa, perorangan akan meningkat beli saham di bursa dan memperkuat demokrasi ekonomi, agar ekonomi nasional tidak hanya dinikmati pemodal besar,” kata Jokowi optimis. Ia pun mendorong stakeholder terkait agar mempermudah proses pembelian saham atau reksadana bagi investor perorangan.

Selain itu, presiden juga mengapresiasi upaya peningkatan perlindungan bagi investor. Sebagai informasi, didunia investasi sudah hadir lembaga penjamin investasi (semacam Lembaga Penjamin Simpanan di industri perbankan), bernama PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI). Lembaga ini beroperasi sejak 1 Januari 2014 dan memberikan perlindungan alias jaminan investasi sebesar Rp100 juta (dulu Rp25 juta) per investor. Perlindungan ini menjamin dana investor jika terjadi fraud (kecurangan) yang tidak disebabkan oleh investor sendiri.

Intinya, investasi itu harus mudah dan murah. Silahkan belajar berinvestasi.

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: