Investor Millenial Semakin Mendominasi Dunia Investasi

Pasar modal Indonesia makin merekah. Berbagai catatan prestasi ditorehkan ditengah situasi ekonomi dunia yang tak begitu menggembirakan. Jumlah investor meningkat sekitar 2,48 juta orang atau sekitar 40% dibandingkan dengan jumlah investor tahun 2018. Dari angka tersebut, investor saham tercatat meningkat sebesar 1,1 juta orang. Sisanya adalah investor reksadana dan surat utang.

Sepanjang tahun 2019, terdapat 55 yang melakukan pencatatan saham baru (IPO saham) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah ini merupakan angka tertinggi dibandingkan bursa-bursa lainnya di kawasan Asia Tenggara, dan menempati posisi ke-71 di dunia. Dengan penambahan 55 perusahaan tersebut, jumlah perusahaan tercatat sahamnya di BEI kini telah mencapai 668 perusahaan.

Dengan demikian semakin banyak pilihan dan kemungkinan masyarakat untuk ikut menjadi investor saham dan menjadi pemilik-pemilik perusahaan tersebut.

Investasi syariah ikut bertumbuh dengan penambahan sekitar 66.247 orang investor syariah (data November 2019) atau tumbuh sekitar 49% dibandingkan tahun 2018. Dari 668 perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI, terdapat 429 saham yang masuk kategori syariah sesuai keputusan Dewan Syariah Nasional MUI.

Kapitalisasi saham syariah telah mencapai Rp3.767 triliun pada akhir 2019 atau sekitar 52% dari total kapitalisasi pasar saham BEI yang kini mencatat rekor baru pada angka Rp7.299 triliun, memberi semakin banyak pilihan investasi legal bagi para masyarakat investor syariah. Tidak heran bila BEI juga berhasil menyabet penghargaan The Best Islamic Capital Market of The Year 2019 dari Global Islamic Finance Award (GIFA) sebagai apresisi atas meningkatnya aktivitas dan partisipasi investor syariah di Indonesia.

Rekor lainnya adalah semakin meningkatnya partisipasi dan kepercayaan diri para millenial di dunia investasi. Menurut laporan akhir tahun BEI, jumlah investor generasi milenial usia di bawah 30 tahun sudah mencapai 44,62% dengan total aset Rp 12,42 triliun. Investor berusia di atas 30 tahun ke atas sebanyak 24.44% mengelola asetnya yang senilai Rp 32,13 triliun serta selebihnya investor asing dan korporasi.

Sektor asing pun sangat optimis dengan stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia. Bank Indonesia mencatat bahwa sepanjang tahun 2019 aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 224,2 triliun. Sebagian modal tersebut mengalir ke obligasi pemerintah atau surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 168,6 triliun, ke saham senilai Rp 50 triliun. Investor asing juga memborong obligasi korporasi sebanyak Rp 3 triliun dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) senilai Rp2,6 triliun.

Dengan segala catatan baik ini, tidak heran bila aktivitas perdagangan BEI di tahun 2019 sangat aktif, dengan kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 21% menjadi 469.000 kali per hari dan menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi diantara bursa-bursa lainnya di kawasan Asia Tenggara. Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pun meningkat 7% menjadi Rp9,1 triliun dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp8,5 triliun.

Dunia investasi Indonesia akan terus mencatatkan rekor-rekor baru di tahun 2020. Sudahkah kamu menajadi investor dan mendapatkan keuntungan didalam aktivitas investasi pasar modal Indonesia? (ALF)

Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: