Fenomena turunnya nilai Rupiah akhir-akhir ini menggelisahkan sebagian orang, apalagi yang hidup atau usahanya banyak bersumber dari barang impor atau memiliki pinjaman dalam bentuk mata uang asing. Rupiah kini telah menembus batas was-was Rp13.000 per dollar. Namun di sisi lain, rata-rata nilai saham di bursa efek Indonesia malah cenderung naik. IHSG bahkan mencatat rekor baru di atas 5.500! Bagi para pelaku investasi pasar modal, apakah ini pertanda siap-siap menjual saham ataukah malah masuk dan menambah investasi?
Pengamat dan pelaku investasi pasar modal, Satrio Utomo punya pendapat sendiri. Dalam blog Kontan ia mencermati salah satu faktor penentu kenaikan IHSG adalah aliran dana investor asing ke Indonesia. Tommy melihat bahwa saat ini terjadi aliran dana yang cukup besar, mencapai Rp41 triliun, hampir mendekati rekor Rp46 triliun yang tercatat di 8 Septtember 2014.
Bisa saja memang orang berpendapat bahwa aliran dana ini merupakan aliran tambahan dana asing yang sudah terlanjur terjebak, sehingga para investor asing tidak punya pilihan selain mencoba peruntngan dengan membeli saham-saham Indonesia. Namun Tpmmy memangangnya lain. Menurutnya, aliran dana investor asing ke bursa Indonesia terjadi karena para investor telah memahami adanya turnaround story, yaitu kajadian yang berulang kembali. Dalam hal ini kejadian dimana terjadi penurunan IHSG sementara lalu segera diikuti kenaikan yang signifikan. Itulah timing yang tepat untuk berinvestasi atau membeli suatu saham, yaitu ketika masa kritisnya sudah belalu.
Baca juga: Sekilas Mengenal Investasi Saham
Dan ternyata pertimbangan ini terkait dengan kondisi ekonomi makro Indonesia. Tommy mengingatkan bahwa titik terburuk perekonomian Indonesia tahun lalu terjadi pada kuartal ketiga, dimana pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,92%. Namun memasuki kuartal keempat, pertumbuhan ekonomi sudah naik menjadi 5,01%. Indonesia telah kembali melewati masa kritisnya, bahkan semakin kuat. Bahkan ekonom Faisal Basri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2015 ini naik lagi menjadi 5,3 – 5,4%. Ia juga memprediksi pertumbuhan total tahun ini bisa mencapai 6%. Kemungkinan stabilitas dan kekuatan ekonomi inilah yang dilihat oleh ihak asing sehingga mereka tetap percaya diri memborong saham-saham Indonesia.
Lalu Bagaimana dengan Rupiah yang Makin Melemah?
Kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan BI rate dipercayai sebagai pilihan tepat untuk mengedepankan pertumbuhan ekonomi daripada sekedar mempertahanan kekuatan Rupiah. Namun penurunan nilai Rupiah kadang membutakan mata analisa kita, sehingga melupakan tujuan-tujuan jangka panjang berinvestasi. Pemodal asing sebaliknya. mereka melihat hal-hal yang bersifat jangka panjang, stabilitas dan kekkuatan ekonomi. Itulah sebabnya mereka tidak terganggu akan penurunan nilai Rupiah saat ini. Mereka melihat lebih jauh.
“Selama tidak ada kepanikan pada pasar, selama Rupiah tidak bergerak dalam volatilitas tinggi, selama Rupiah tidak bergerak 300 Rupiah per hari, harusnya kita semua, terutama para pemodal, tidak perlu khawatir,” urai Tommy. Nilai tukar di atas Rp13.000 per dollar tidaklah masalah sepanjang tidak ada kepanikan luar biasa.
Sejalan dengan hal itu, Menkeu Bambang Brodjonegoro meyakinkan bahwa penurunan nilai Rupiah kali ini tidak terlalu mempengaruhi perekonomian kita terutama sejak ditekannya subsidi BBM sehingga porsi impor BBM bersubsidi juga semakin kecil di dalam APBN.
Lagipula penurunan nilai Rupiah sebenarnya menguntungkan para eksportir kita. Produk-produknya bisa bersaing dan laku di luar negeri karena harganya lebih terjangkau. Dengan demikian, pelemahan nilai Rupiah bisa mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, menyerap tenaga kerja, dan menghasilkan devisa. Dampaknya sangat luas dan baik bagi perekonomian. Di sisi lain, melemahnya Rupiah, akan cenderung menekan dan mengurangi impor. Dengan demikian neraca perdagangan akan semakin baik.
Nah, dengan cerita sukses yang sepertinya bakal diputar kembali, apakah Anda hanya ingin menjadi pengamat, ataukah memutuskan untuk berinvestasi dan mengambil peluang keuntungan yang ada? Selamat berinvestasi.
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..