Investasi Reksadana

Reksadana, salah satu cara termurah dan termudah untuk mulai berinvestasi.

Reksadana, salah satu cara termurah dan termudah bagi siapapun untuk mulai berinvestasi.

Bagaimana cara investasi reksadana? Nah tuh, jadi gak sabar kan? Reksadana jelas merupakan pilihan baik untuk mulai berinvestasi di pasar modal dengan mudah tanpa harus mencari modal besar. Mulai dengan Rp100 ribu Anda sudah bisa bernivestasi. Saking mudahnya Reksadana telah menjadi menjadi pilihan investasi populer berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, petani, ibu rumah tangga, karyawan swasta, PNS, sampai pengusaha besar. Daya tarik utama Reksadana tentulah karena kemudahan bertransaksi dan tingkat keuntungan (return) yang jauh melebihi tabungan dan deposito.

Sebelumnya mari kita lihat video edukasi OJK tentang investasi di pasar modal di bawah ini:

 

Jadi Reksadana adalah…

Reksadana ada dasarnya merupakan media investasi kolektif. Dikatakan kolektif karena uang masyarakat dikumpulkan secara kolektif oleh perusahaan pengelola investasi (Manajer Investasi – MI). Uang Anda kemudian ditanamkan tidak ke dalam satu saham saja tetapi sejumlah instrument investasi (saham, deposito, obligasi dll) pada berbagai perusahaan dan bisnis yang berbeda pula. Dengan demikian, masing-masing produk reksadana memiliki beberapa tempat berinvestasi yang berbeda, sesuai jenis produk tersebut. Dengan kata lain, reksadana dapat menjadi cara praktis berinvestasi saham di banyak perusahaan sekaligus, dengan modal minim.

Karena saham merupakan bentuk kepemilikan suatu bisnis, maka saat berinvestasi di reksadana saham, masyarakat juga sekaligus sudah memiliki bisnis, sesuai dengan penempatan investasasi reksadana yang dibelinya. Misalnya saat Anda membeli reksadana yang menanamkan saham di PT Astra International, PT Indofood, PT Telkom, PT Bank Mandiri…dst, maka Anda sebagai investor sebetulnya sudah ikut memiliki dan menikmati potensi keuntungan dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Menabung, Reksadana atau Beli Saham Sendiri?

Seperti dijelaskan di atas, menabung saat ini tidaklah menarik untuk tujuan investasi karena tingkat pengembalian (return) yang rendah, bahkan lebih rendah dari rata-rata inflasi tahunan. Tabungan semata bermanfaat untuk menyimpan uang, bukan untuk berinvestasi. Sementara untuk bertransaksi saham, tidak semua orang memahaminya atau memiliki waktu untuk melakukan analisa. Pada saat berinvestasi saham, nasib investasi Anda ditentukan oleh nasib perusahaan yang Anda beli sahamnya.

Sementara dalam investasi reksadana, investor tidak perlu repot karena semua ditangani oleh perusahaan Manajer Investasi (MI). Nah, perusahaan Manajer Investasi (MI) sendiri merupakan perusahaan pengelola investasi yang mendapat izin resmi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengumpulkan dan menginvestasikan uang masyarakat.

Daftar lengkapnya ada di sini: Daftar Manajer Investasi resmi.

Dana yang tertanam di reksadana tersebar di berbagai instrumen investasi, sehingga resiko dan keuntungannya ditentukan oleh banyak faktor. Misalkan produk reksadana yang Anda beli menanamkan dananya di 20 perusahaan yang berbeda, maka ketika nilai saham salah satu 2 atau 3 perusahaan diantaranya turun, Anda tidak perlu terlalu kuatir karena kemungkinan nilai ‘saham’ Anda di belasan perusahaan lainnya nilainya tetap atau malah naik.

Selain itu, reksadana memungkinkan Anda mulai berinvestasi saham dengan nilai nominal kecil. Dulu membuka investasi reksadana diperlukan dana ratusan juta rupiah. Akan tetapi saat ini, pemerintah mendorong masyarakat berinvestasi. Mulai dengan dengan Rp100ribu, Anda sudah bisa mulai berinvestasi reksadana, sekaligus berinvestasi di banyak perusahaan.

Belajar_investasi_reksadana_

Lalu apa saja kelebihan investasi reksadana?

Ada beberapa alasan yang membuat reksadana cocok menjadi pilihan investasi semua orang:

  1. Modal kecil. Dengan Rp100 ribu saja Anda sudah bisa membuka investasi reksadana. Selanjutnya Anda bisa menambah dan memperbesar investasi sesuai dana yang ada ataupun diselaraskan dengan tujuan investasi yang ingin dicapai. Dengan modal sekecil ini, siapapun bisa memiliki investasi reksadana, termasuk ibu rumah tangga, mahasiswa, PNS, karyawan, artis, sampai kalangan profesional.
  2. Potensi hasil yang tinggi dalam jangka panjang sehingga sangat cocok untuk menjadi instrumen mempersiapkan masa pensiun, menyiapkan dana pendidikan anak, dan berbagai rencana sejahtera lainnya.
  3. Mudah dicairkan. Reksadana hampir mirip dengan tabungan sehingga mudah dicairkan setiap saat. Uang akan masuk ke rekening bank investator maksimum 7 hari kerja sejak penarikan.
  4. Mudah dipantau dari manapun. Anda dapat melihat naik turunnya nilai investasi reksadana Anda setiap saat di media massa atau lewat handphone dan komputer secara online. Hal ini tentu sangat baik bagi PNS atau karyawan yang sering berpindah tugas. Investasi dapat dilakukan dan dipantau dari segala pelosok.
  5. Lebih aman. Resiko lebih tersebar karena dana investasi tidak ditanamkan di satu perusahaan saja, melainkan di sejumlah perusahaan dan jenis investasi yang berbeda sesuai kebijakan investasi produk reksadana tersebut. Dengan demikian penurunan nilai saham suatu perusahaan misalnya, tidak akan terlalu mempengaruhi nilai investasi kita karena bisa saja perusahan lainnya justru mengalami kenaikan nilai saham. Selain itu, dana investasi yang disetor tidak dipegang langsung oleh perusahaan manajer investasi melainkan dititipkan di rekening bank khusus, yang disebut bank kustodian. Uang ini pun tidak dicatat sebagai asset perusahaan manajer investasi ataupun bank kustodian, sehingga jika perusahaan atau bank tersebut bangkrut, uang investor tetap aman.
  6. Dikelola oleh pihak profesional. Berinvestasi reksadana berarti menanamkan duit dalam usaha-usaha produktif, sebagiamana layaknya berinvestasi saham, obligasi dan sebagainya. Hanya saja, Anda tidak perlu repot menganalisa pasar, membaca potensi bisnis dan sebagainya. Semua itu dilakukan oleh manajer investasi yang legal dan berizin resmi selaku pengelola dana Anda.

Jenis-jenis Reksadana 

Selain pertimbangan potensi keuntungan, Anda juga sebaiknya mengenal potensi resiko berdasarkan kategori reksadana. Secara umum terdapat 4 jenis reksadana. Keempatnya dibedakan atas komposisi tempat menanamkan uang yang dikumpulkan dari masyarakat. Jenis reksadana juga sekaligus menggambarkan potensi keuntungan dan resikonya.

  1. Reksadana Pasar Uang (RDPU). Reksadana jenis ini merupakan reksadana dengan resiko terendah karena penempatan dana investasi juga memilih media pasar uang yang relative stabil seperti deposito dan surat utang dibawah 1 tahun. Tingkat pengembaliannya cukup kecil sekitar 7% setahun. Karenanya produk ini biasanya dilakukan oleh mereka yang ingin berinvestasi jangka pendek (kurang dari 3 tahun).
  2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT). Potensi keuntungan reksadana ini sedikit lebih tinggi dibandingkan RDPU, yaitu sekitar 10% per tahun dengan asumsi investasi jangka menengah (sekitar 3 tahun). Demikian juga resikonya sedikit lebih tinggi karena investasi umumnya ditanamkan dalam Surat Utang Negara (SUN) obligasi (pemerintah maupun swasta).
  3. Reksadana Campuran (RDC). Reksadana ini disebut campuran karena dana masyarakat diinvestasikan dalam saham dan obligasi. Biasanya investasi ini cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi saham tetapi masih belum berani melihat fluktuasi saham yang naik turun, kadang bikin jantungan. Karenanya banyak yang menyarankan bahwa reksadana campuran cocok untuk tujuan investasi jangka menengah (3 – 5 tahun). Meskipun demikian potensi pengembalian RDC bisa mencapai 20% pertahun dengan asumsi investasi jangka panjang (lebih 10 tahun).
  4. Reksadana Saham (RDS). Ini merupakan jenis produk reksadana dengan potensi keuntungan yang sangat tinggi, di atas 20% setahun (jangka waktu investasi >10 tahun). Akan tetapi resikonya juga cukup besar sesuai dengan fluktuasi saham. Bagi Anda yang berani mengambil resiko dan mengharapkan keuntungan besar, disinilah letak investasi Anda. Walaupun RDS diinvestasikan dalam saham, resikonya tetap lebih rendah dibandingkan jika membeli saham perusahaan langsung. Karena sekali lagi produk reksadana, dalam hal ini RDS, menginvestasikan uang nasabah dalam sejumlah saham perusahaan yang berbeda, bukan hanya 1 perusahaan.

Dari berbagai produk tersebut, terdapat juga produk reksadana syariah yaitu produk-produk reksadana yang menanamkan investasi dalam saham atau instrumen investasi yang disesuaikan dengan syariah Islam.

Nah, bagaimana memilih reksadana yang terbaik dan pas untuk Anda? Silahkan baca di artikel: Memilih Reksadana Terbaik..

Bagaimana Memantau Perkembangan Investasi Saya?

Nilai reksadana dinyatakan dalam poin dan NAV (net asset value) / NAB (nilai asset bersih). Sebuah produk reksadana yang baru diluncurkan umumnya memiliki harga Rp1.000/poin. Jika Anda punya Rp1 juta, berarti Anda bisa membeli 1000 poin. Tetapi bila harga produk tersebut sudah Rp1.500/poin, tentu Anda hanya bisa membeli 666,67 poin.

Keuntungan Anda nantinya dihitung dari naik turunnya nilai poin ini. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa belilah Reksadana selagi murah (baru diluncurkan, atau karena harga saham lagi anjlok), dan jual pada saat NAV/NAB-nya sudah tinggi. Pergerakan NAV/NAB diawasi oleh berbagai pihak antara lain Bapepam LK dan Bank Indonesia, sehingga Anda tidak perlu kuatir keuntungan Anda dimanipulasi.

Anda dapat melihat perkembangan NAB atau NAV, yaitu harga setiap poin reksadana Anda di media massa ekonomi seperti Bisnis Indonesia setiap hari, atau secara online di website masing-masing MI atau beberapa penyedia info reksadana seperti Infovesta.com.  Biasanya investor pun akan menerima laporan perkembangan investasi Anda setiap bulan melalui surat, disertai informasi dan analisis  perkembangan ekonomi dan bisnis.

Info lebih lanjut bisa dibaca di: Cara Melakukan Pembelian Reksadana

Beberapa hal yang perlu Anda ingat:

  1. Investasi reksadana disarankan untuk investasi minimal 3 tahun agar Anda bisa menikmati imbal hasil yang lebih baik. Jika Anda membutuhkan dana dalam jangka waktu setahun, sebaiknya pilih reksadana pendapatan tetap atau investasi deposito. Namun ingat bahwa deposito berbeda dengan tabungan.
  2. Tanyakan seluruh biaya-biaya yang timbul dari produk yang Anda minati. Misalnya biaya saat pembelian atau penjualan investasi Anda. Masing-masing produk memberikan tarif biaya yang berbeda, sekitar 0 – 2%.
  3. Kebanyakan bank merupakan agen reksadana. Namun ingat bahwa, tidak semua produk reksadana tersedia di bank. Bisa jadi produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda, tidak dijual di bank yang Anda datangi. Karena itu, ketahui dahulu: Cara memilih reksadana terbaik.
  4. Sebagaimana semua jenis investasi lainnya, reksadana juga mengandung resiko dan potensi keuntungan. (Baca juga: Menimbang resiko reksadana).

Setelah membaca artikel ini dan link-link terkait sebetulnya Anda sudah siap berinvestasi. Bila masih ada yang kurang jelas, silahkan sampaikan lewat kolom komentar di bawah ini atau juga Anda bisa menghadiri  pelatihan-pelatihan reksadana yang kami adakan.

Comments

  1. azhar movik says:

    Blog yang sangat menarik perhatian sya ney.. Karna ada pembahasan dunia investasi.. Sudah gitu investasinya legal lagi… Baru tahu di blog ini saya namanya investasi kecil minimal seratus ribu rupiah..

  2. andri irawan says:

    info n ulasan nya menarik

  3. Good artikel. Sebagai seorang mahasiswa, dgn budget 5 jt, jenis reksadana apakah yg paling cocok utk sy ? t4nks b4…

    • Hello Ikhsan,
      Budget yang Anda sebut merupakan budget living cost Anda atau budget yang bisa dialokasikan u investasi?
      Anyway, berapapun budget anda, pemilihan produk investasi harus disesuaikan dengan profil investasi dan tujuan investasi Anda. Pahami dan bicarakan hal tersebut baik2 dengan agen penjual reksadana atau financial advisor di bank Anda…

  4. sigit sgt says:

    Minimal berapa ya pak untuk inves nya?? thx

  5. klo saya mau investasi setiap bulan Rp 250rb dipotong dari gaji bulanan, bagusnya jenis reksadana apa?

  6. Halo Sigit: Investasi reksadana sekarang sudah dagat terjangkau. Anda bisa mulai dengan minimal kecil misalnya Rp100 ribu. Spya investasi berkembang, sebaiknya rutin mengalokasikan dana Anda ke investasi…semakin besar semakin baik,
    Noparizal: Pilihan jenis reksadana tergantung pada profil Anda sebagai investor. Di artikel di atas, And abisa membaca beberapa jenis reksadana secara umum. Pilih kategori yang pas untuk Anda lalu tentukan jenis produk reksadana yang Anda inginkan. Sebagai referensi Anda bisa juga membaca: https://howmoneyindonesia.com/tag/reksadana-terbaik/

  7. Stefani Ovinka says:

    Saya bingung bagaimana cara memulai investasi ini dan d malang MInya di mana ya??

  8. santi rohmawati says:

    Apakah reksadana seperti asuransi yang tiap bulannya membayar premi..?
    saya seorang ibu rumah tangga ingin mengembangkan investasi di reksadana. .tapi sulit menentukan perusahaan reksadana nya..
    saya daerah demak jateng. .ingin produk reksadana syariah. .mohon bantuannya. .inbox dong..

  9. Artikelnya bagus2 mas, khususnya bahasan tentang investasi reksadananya.
    Oya saya juga ingin memperkenalkan forum yang membahas khusus tentang investasi reksadana. Mohon howmoneyindonesia bisa share ilmu2nya ke http://www.forumreksadana.com juga
    Semoga masyarakat Indonesia semakin tau reksadana ya.

  10. Artikelnya bagus. 🙂
    Mau tanya..
    Untuk IRT seperti saya yg minim pengetahuan tentang investasi ini..
    Adakah referensi untuk saya Tentang reksadana apa dan dimana bisa saya dapatkan,
    Dengan dana alokasi investasi 100-200ribu per bulan?
    Terimakasih sebelumnya..
    Sukses terus ya..

  11. ikhsan elbarca says:

    akhir2 ini nilai rupiah semakin anjlok, apakah berpengaruh dgn reksadana kt?

  12. pak sya masih mahasiswa sya mw berinvestasi dengan Rp 100.000,bgaimna y pak caranya??
    mohon bimbingannya

  13. Ayo mulai berinvestasi reksadana karena sekarang sudah semakin mudah. Semua transaksi bisa dipantau dan dilakukan secara online. Bahkan hanya dengan 100rb Rupiah saja sudah bisa membeli unit reksadana.

  14. 1. Bagaiman bagi pemula yg baru masuk do Reksadana? 2. apa yg dilakukan pemula klo sdh mesuk di reksadana?? 3. Bentuk investasi dalam bentuk apa?? 4. klo dalam bentuk uang bentuk investasuinya minimal berapa klo untuk pemula?? 5. Diatas dijelaskan bhw invetasi utk pemula minimal 1 juta dan untuk investasi rutinnya 250 ribu, apakah investasi rutin yg 250 ribu tersebut apakah uang yg harus dibayarkan setiap bulan?? 5. Apa saja pilihannya jk kt sdh masuk di reksa dana?? 6. Aapa sj syaratnya utk masuk/mendaftar di reksadana???

    • Binto Mania says:

      Investasi reksadana saat ini sudah bisa dengan Rp100 ribu kok bos. Cara menjadi investor reksadana juga mudah, yang penting ketahui informasi dasarnya. Ada sih link-nya di artikel di atas. Baca aja lagi. Nah, soal investasinya mau rutin atau nggak, tergantung keuangan aja. Kalau ada, silahkan setor lagi…persis nabung, Hanya saja, hasilnya bisa lebih besar… Paling enak juga sih kalau rutin tiap bulan. Lama2 banyak deh…

  15. apa ada batasan waktu untuk menjual reksadana kita?dan setelah kita menjual reksadana tersebut,apa otomatis kita tidak memilikinya lagi?terimkasihhh,,,,

  16. ajis batauga says:

    Siapa yg akan membimbing kita untuk memulai berinfestasi di reksadana dan siapa orang pertama yg kita akan temui untuk memulai ??

  17. F.X.S. Hadi Prasojo says:

    Mungkinkah investasi Reksadana dilakukan secara bertahap? Misalnya dimulai dengan Rp 2.000.000,- dan kemudian setiap bulan dialokasikan Rp 500.000,- begitu? Terima kasih.

    • Situs yg sangat keren. 🙂
      Pak, mau tanya. Misalnya tujuan investasi saya adalah utk mengumpulkan biaya menikah 1 atau 2 tahun lagi (bisa pilih reksadana pasar uang), lalu apakah saya bisa mengambil hasilnya kapan saja? atau harus menunggu sampai 2 tahun dulu?

      • Investasi reksadana, hampir sama dengan menabung. Investor dapat menarik dana setiap saat. Uangnya masuk di rekening sekitar 3-5 hari kerja sejak dokumen pengajuan penarikan (redemption) diterima oleh perusahaan manajer investasi.

  18. lengkap penjelasan reksadananya, mulai dari definisi reksadana sampai dengan tips2 yang perlu diketahu tentang reksadana, memang masyarakat kita harus selalu di edukasi reksadana, karena jenis investasi ini ternyata sangat mudah untuk di mengerti mekanismenya, mungkin awalnya saja yang agak bingung, tapi jika sambil praktek toh ternyata tidak sejlimet yang dipikirkan. salam kenal dari saya mas admin 🙂

  19. setelah kita membeli reksadana apakah kedepannya kita diharuskan menyetor dana bulanan.? apa gimana

  20. I Eman Suherman says:

    Kalau pasar forex termasuk investasi Reksadana atau judi ? mohon pencerahannya.

Tinggalkan Balasan ke azhar movik Batalkan balasan