Sebenarnya, jangankan utang, uang milik kita sendiri pun bisa saja berbahaya. Kalau kita tidak bisa mengelolanya, uang malah bisa menjerat kita kepada hal-hal tak penting dan bahkan berbahaya. Utang juga begitu. Hanya saja memang karena uang itu bukan milik kita – tanggung jawab kita jadi double ketika kita tidak bisa gunakan ‘uang panas’ tersebut secara bijaksana. Kita merugi dan kita harus membayar kembali.
Jadi, ketika berutang sudah pasti kita punya kewajiban lebih. Kita juga biasanya berutang karena kita tidak memiliki uang. Pemahaman ini tentu tak salah pula. Namun, tahukah Anda sebagaimana judul artikel ini, bagaimana caranya supaya “utang tak berbahaya”? Berikut pemaparan penggunaan utang agar membawa manfaat bagi Anda:
- Ketahui tujuannya
Tentu saja bergantung pada tujuannya. Setidaknya ada dua jenis utang: Utang konsumtif dan utang produktif. Kemudian, lihat pula manfaatnya. Kedua jenis utang ini tak salah, baik konsumtif ataupun produktif. Namun, Anda dapat pertimbangkan apa saja manfaat dan kekurangannya.
Sebagai contoh: Anda tidak punya cash untuk membeli rumah. Kalau Anda menabung dan menunggu tahun demi tahun, nilai uang mengalami inflasi. Efeknya tentu saja harga rumah makin tinggi, sementara uang yang Anda tabung ternyata jauh dari perkiraan selama ini. Nah, solusinya, mengapa tidak gunakan pinjaman KPR saja. Sederhananya, Anda seperti sedang membayar kontrakan tetapi jadi milik sendiri.
Namun, kalau tujuan Anda berutang hanya untuk memenuhi gaya hidup. Hmm.. Sebaiknya dipikir-pikir lagi. Membeli gadget terbaru, pelesiran atau ‘kebutuhan’ konsumtif lainnya memang tak salah. Namun, untuk memiliki itu semua – Anda masih bisa menabung dalam jangka waktu pendek, bukan? Beda dengan menabung untuk rumah yang butuh jangka waktu panjang. (Terkecuali gaji Anda mungkin puluhan juta atau ratusan juta, membeli rumah bahkan tak perlu mengutang lagi).
Jadi, sekali lagi, pikirkan manfaatnya dan hitung apakah Anda bisa bersabar untuk beberapa waktu dengan cara menabung.
- Hitung kemampuan Anda
Sekalipun sebuah produk pinjaman bermanfaat atau berutang kepada seseorang bermanfaat, tak luput coba tanyakan lagi pada diri sendiri: “Apakah saya mampu membayar cicilannya?” Oke, memang Anda mampu membayar cicilan per bulan. Kemudian, Anda bisa kembali memikirkan matang-matang: “Apakah saya akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena cicilan tersebut? Apakah saya akan merugi karena utang tersebut?”
Semisal, Anda sekarang berstatus sebagai karyawan dan Anda ingin coba-coba memulai usaha sampingan pula. Usaha tersebut butuh modal yang bisa dibilang lumayan. Anda pun kepikiran untuk mengambil kredit ataupun meminjam dari teman atau kerabat. Di sini, Anda perlu pikirkan berkali-kali dan hitung kemampuan Anda. Memang dalam case ini, utang tersebut bersifat produktif karena digunakan untuk usaha. Akan tetapi, yang jadi pertanyaan: Apakah Anda mampu mengelola usaha tersebut hingga menghasilkan keuntungan? Apakah Anda mampu membayar cicilannya tanpa harus mengambil dana untuk kebutuhan sehari-hari?
- Jangan tunda!
Ya, yang namanya utang tetaplah utang. Anda punya kewajiban untuk membayar sesuai dengan perjanjian. Jadi, jangan tunda untuk membayar.
Kadang-kadang kita merasa uang yang sudah di tangan seperti milik kita sendiri. Apalagi kalau bicara keuntungan dari usaha yang telah kita jalankan, sebagaimana sudah disinggung di poin sebelumnya. Persepsi seperti ini harus diwaspadai.
Wah, kalau Anda menunda untuk membayar – bisa-bisa malah menumpuk dan dikenakan biaya-biaya lainnya.
Terpikir untuk mengambil pinjaman dalam waktu dekat? Ada baiknya Anda ikuti step-by-step yang dijelaskan di artikel kali ini. (Helda Sihombing)
(Helda Sihombing is a SEO Content Writer for an e-commerce financial Start-up in Jakarta. Regularly writing about simple tips and inspiration about Career and Financial at CuapHelda.com)
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..