Memiliki rumah merupakan idaman setiap orang. Sayangnya harga rumah semakin tidak ramah di kantong. Selain itu suku bunga KPR juga masih cukup tinggi sehingga sering memberatkan masyarakat dengan cicilan yang tinggi pula. Meskipun demikian, kehadiran KPR setidaknya telah membuka jalan untuk membantu membeli rumah idaman. Untuk mendapatkan KPR yang pas dengan kondisi keuangan, KONTAN menyarankan hal-hal yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu.
Pertama, pilihan properti. Prinsip utama membeli properti adalah lokasi karena bisa berpengaruh pula ke pengeluaran keuangan Anda nantinya. Jadi pastikan lokasi rumah yang hendak Anda incar berdekat dengan fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, sekolah anak, rumah sakit, tempat ibadah, dan memiliki akses transportasi publik yang baik.
Kedua, pengembang memiliki kerjasama dengan bank. Membeli properti di pengembang yang memiliki kerjasama dengan bank, biasanya bisa memberi Anda potongan bunga dengan selisih bisa di atas 2%.
Ketiga, pertimbangkan kemampuan Anda membayar. Bank biasanya mensyaratkan maksimal besar cicilan utang, termasuk KPR, adalah 30% dari total penghasilan bulanan Anda. Karena itu pilihlah skema pembayaran yang paling pas dengan kemampuan kantong. Hal ini bisa juga terkait dengan lama (tenor) cicilan, apakah 10 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Penasehat keuangan tidak menyarankan untuk mengambil tenor yang lebih panjang jika secara finansial Anda sanggup membayar dalam tenor yang lebih singkat. Namun demikian, jika Anda memang tidak mampu, tenor lebih panjang dapat dipertimbangkan karena cicilannya lebih kecil.
Keempat, lakukan perbandingan harga. Jangan buru-buru mengambil keputusan. Luangkan waktu untuk melakukan simulasi KPR ke berbagai bank untuk menjadi bahan pertimbangan. Tanyakan penjelasan tentang metode penghitungan bunga. Berapa lama masa fixed rate? Memakai bunga efektif atau flat? Juga, adakah opsi pelunasan sebelum kontrak kredit berakhir? Hati-hati dengan iklan suku bunga rendah karena biasanya promonya hanya satu atau 2 tahun saja.
Selain itu perhatikan tawaran-tawaran potongan harga atau promo di media massa, iklan, atau pameran properti. Biasanya proyek perumahan baru ditawarkan dengan harga lebih murah dan segera naik beberapa bulan setelahnya. Jika Anda tidak butu-buru akan menempati rumah, properti yang akan baru dibangun dapat menjadi pilihan yang lebih murah.
Meski membeli rumah sering terasa sangat memberatkan, namun harus dilakukan karena rumah merupakan kebutuhan utama. Selain itu kenaikan harga rumah biasanya lebih cepat dari kenaikan pendapatan. Karena itu, menunda rencana pembelian rumah bisa justru akan semakin memberatkan keuangan Anda dimasa mendatang. Sebaliknya, jika Anda telah mencicil saat ini, kenaikan nilai rumah Anda bisa jadi lebih tinggi dibanding nilai total yang Anda cicil. Suatu saat, rumah Anda pun bisa diagunkan untuk mendapatkan modal kerja atau membeli properti baru lagi.
Anda punya masukan, informasi atau komentar? Sampaikan di sini..